Jenderal AS Kritik Ruwetnya Birokrasi Pentagon, China Sudah Tes Ratusan Senjata Hipersonik

Jum'at, 29 Oktober 2021 - 10:48 WIB
Secara eksplisit, sang jenderal mengecam pendekatan AS terhadap uji coba senjata baru yang gagal, membahas uji coba rudal hipersonik yang gagal pekan lalu oleh militer AS.

Saat itu, tes senjata hipersonik gagal setelah pendorong roket yang dirancang untuk mempercepat kendaraan luncur ke kecepatan hipersonik rusak.

Secara khusus, Hyten memuji pendekatan pengembangan senjata di Korea Utara (Korut), “Pemimpin Korut Kim Jong-un memutuskan tidak membunuh ilmuwan dan insinyur ketika mereka gagal, dia memutuskan mendorongnya dan membiarkan mereka belajar dari kegagalan."

"Dan mereka melakukannya. Jadi ekonomi terbesar ke-118 di dunia telah membangun kemampuan nuklir ICBM karena mereka menguji dan gagal serta memahami risiko," ujar dia.

Pentagon Birokratis dan Lambat

Dia juga mendesak penggantinya yang belum disebutkan namanya untuk "fokus pada kecepatan dan memasukkan kembali kecepatan dalam proses Pentagon dalam apa pun yang dia sentuh."

"Meskipun kita membuat kemajuan kecil, Departemen Pertahanan masih sangat birokratis dan lambat. Kita bisa pergi cepat jika kita mau, tetapi birokrasi yang kita buat sangat brutal," tutur dia.

Namun, sang jenderal menolak merinci tentang apa yang diketahui tentang dugaan uji coba rudal hipersonik China musim panas ini. Dia hanya mengatakan itu terjadi dan itu "sangat memprihatinkan."

Dia menekankan Rusia adalah ancaman paling langsung bagi AS, dengan menyebut lebih dari 1500 senjata nuklir yang dikerahkan Rusia, dan China memiliki sekitar 20%.

Menurut Hyten, senjata hipersonik dan nuklir China hanya sebagian terkait Taiwan, oleh karena itu mereka "dimaksudkan untuk AS".
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More