Ngeri! Rudal Balistik Agni-5 India Mampu Capai 3 Benua
Kamis, 28 Oktober 2021 - 19:00 WIB
NEW DELHI - India pada Rabu kemarin telah melakukan uji coba pertama Rudal Balistik Antarbenua (ICBM) Agni-5. Tes tersebut membuka jalan bagi kemungkinan induksi awal rudal tersebut ke dalam angkatan bersenjata India.
Tes dilakukan oleh Komando Pasukan Strategis Angkatan Darat India dari Pulau APJ Abdul Kalam di lepas pantai Odisha. Uji terbang awalnya ditunda pada tahun 2020 karena pandemi COVID-19 yang selanjutnya mempengaruhi pengujian rudal dengan Multiple Independently Targetable Re-entry Vehicles (MIRV).
"Uji coba Agni-5 yang sukses sejalan dengan kebijakan yang dinyatakan India untuk memiliki pencegahan minimum yang kredibel yang mendukung komitmen untuk tidak menggunakan pertama," bunyi pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan India.
Lalu bagaimana spesifikasi dan kemampuan rudal berkemampuan nuklir ini?
Dikutip dari India Today, Kamis (28/10/2021), ICBM Agni-5 dikembangkan oleh Defense Research & Development Organization (DRDO) dan Bharat Dynamics Limited. Beratnya hampir 50.000 kilogram. Rudal tersebut memiliki tinggi 1,75 meter dengan diameter dua meter. Hulu ledak seberat 1.500 kilogram akan ditempatkan di atas pendorong roket tiga tahap yang ditenagai oleh bahan bakar padat.
Para ilmuwan mengatakan bahwa pada kecepatan tercepatnya, ICBM ini 24 kali lebih cepat dari kecepatan suara, melaju 8,16 kilometer per detik, mencapai kecepatan tertinggi 29.401 kilometer per jam. Rudal tersebut juga dilengkapi dengan sistem navigasi inersia giroskop cincin laser (NavIC) yang bekerja dengan panduan satelit. Rudal tersebut dapat mengenai sasarannya dengan presisi dan dapat diluncurkan dari peluncur bergerak.
Rudal diprogram sedemikian rupa sehingga setelah mencapai puncak lintasannya, ia berbelok ke arah Bumi untuk melanjutkan perjalanannya ke target dengan kecepatan yang meningkat, karena tarikan gravitasi Bumi, dengan jalurnya diarahkan secara tepat oleh komputer dan sistem navigasi inersia. Saat rudal memasuki atmosfer Bumi, udara atmosfer yang menggosok kulit permukaan luarnya meningkatkan suhu di atas 4.000 derajat Celcius.
Namun, pelindung panas yang dirancang dan dikembangkan secara asli mempertahankan suhu di dalam kurang dari 50 derajat Celcius.
India mengklaim rudal ini dapat menjangkau seluruh Asia, Eropa, dan sebagian Afrika. Setelah dimasukkan ke dalam angkatan bersenjata India, Agni-5 akan dipertahankan oleh komando Pasukan Strategis.
India telah melakukan tujuh uji coba rudal, yang memiliki jangkauan lebih dari 5.000 kilometer. Tes pertama Agni-5 yang dilakukan pada 19 April 2012 berlangsung sukses, diikuti oleh serangkaian tes berikutnya pada 15 September 2003, 31 Januari 2015, 26 Desember 2016, 18 Januari 2018, 3 Juni 2018, dan 10 Desember 2018.
Dua penerbangan pertama Agni-5 pada tahun 2012 dan 2013 berada dalam konfigurasi terbuka. Peluncuran ketiga, keempat dan kelima berasal dari tabung yang terintegrasi dengan peluncur bergerak, yang memungkinkan peluncuran rudal dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan peluncuran terbuka. Selama uji coba terakhir pada tahun 2018, kinerja penerbangan rudal dilacak dan dipantau oleh radar, instrumen pelacak, dan stasiun pengamatan.
India di gudang senjata telah memiliki seri rudal Agni yaitu Agni-1 dengan jangkauan 700 km, Agni-2 dengan jangkauan 2.000 km, Agni-3 dan Agni-4 dengan jangkauan 2.500 km hingga lebih dari 3.500 km. Setelah dimasukkan dalam gudang senjata, India akan bergabung dengan klub eksklusif negara-negara dengan kemampuan rudal balistik antarbenua seperti Amerika Serikat (AS), Rusia, China, Prancis, dan Inggris.
Uji coba sistem yang berhasil pada Agni-5 meningkatkan kemampuan pencegahan India.
Sebelumnya pada bulan Juni, India telah menguji coba rudal balistik berkemampuan nuklir Agni-P (Prime) dari Pulau Dr APJ Abdul Kalam di lepas pantai Odisha.
Uji coba ini dilakukan hanya berselang beberapa minggu setelah laporan yang menyatakan China juga telah melakukan uji coba rudal balistik, meski dibantahnya .
Keberadaan rudal balistik Agni-5 sendiri telah menimbulkan kekhawatiran dari China. Negara yang bersitegang dengan India terkait permasalahan perbatasan itu sebelumnya coba menghalangi uji coba tersebut.
Pada bulan September lalu, China telah mencoba untuk menghentikan uji coba rudal, mengutip resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1172 yang menyerukan India dan Pakistan untuk menghentikan uji coba nuklir lebih lanjut dan mengakhiri pengembangan rudal balistik yang mampu mengirimkan senjata nuklir.
Tes dilakukan oleh Komando Pasukan Strategis Angkatan Darat India dari Pulau APJ Abdul Kalam di lepas pantai Odisha. Uji terbang awalnya ditunda pada tahun 2020 karena pandemi COVID-19 yang selanjutnya mempengaruhi pengujian rudal dengan Multiple Independently Targetable Re-entry Vehicles (MIRV).
"Uji coba Agni-5 yang sukses sejalan dengan kebijakan yang dinyatakan India untuk memiliki pencegahan minimum yang kredibel yang mendukung komitmen untuk tidak menggunakan pertama," bunyi pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan India.
Baca Juga
Lalu bagaimana spesifikasi dan kemampuan rudal berkemampuan nuklir ini?
Dikutip dari India Today, Kamis (28/10/2021), ICBM Agni-5 dikembangkan oleh Defense Research & Development Organization (DRDO) dan Bharat Dynamics Limited. Beratnya hampir 50.000 kilogram. Rudal tersebut memiliki tinggi 1,75 meter dengan diameter dua meter. Hulu ledak seberat 1.500 kilogram akan ditempatkan di atas pendorong roket tiga tahap yang ditenagai oleh bahan bakar padat.
Para ilmuwan mengatakan bahwa pada kecepatan tercepatnya, ICBM ini 24 kali lebih cepat dari kecepatan suara, melaju 8,16 kilometer per detik, mencapai kecepatan tertinggi 29.401 kilometer per jam. Rudal tersebut juga dilengkapi dengan sistem navigasi inersia giroskop cincin laser (NavIC) yang bekerja dengan panduan satelit. Rudal tersebut dapat mengenai sasarannya dengan presisi dan dapat diluncurkan dari peluncur bergerak.
Rudal diprogram sedemikian rupa sehingga setelah mencapai puncak lintasannya, ia berbelok ke arah Bumi untuk melanjutkan perjalanannya ke target dengan kecepatan yang meningkat, karena tarikan gravitasi Bumi, dengan jalurnya diarahkan secara tepat oleh komputer dan sistem navigasi inersia. Saat rudal memasuki atmosfer Bumi, udara atmosfer yang menggosok kulit permukaan luarnya meningkatkan suhu di atas 4.000 derajat Celcius.
Namun, pelindung panas yang dirancang dan dikembangkan secara asli mempertahankan suhu di dalam kurang dari 50 derajat Celcius.
India mengklaim rudal ini dapat menjangkau seluruh Asia, Eropa, dan sebagian Afrika. Setelah dimasukkan ke dalam angkatan bersenjata India, Agni-5 akan dipertahankan oleh komando Pasukan Strategis.
India telah melakukan tujuh uji coba rudal, yang memiliki jangkauan lebih dari 5.000 kilometer. Tes pertama Agni-5 yang dilakukan pada 19 April 2012 berlangsung sukses, diikuti oleh serangkaian tes berikutnya pada 15 September 2003, 31 Januari 2015, 26 Desember 2016, 18 Januari 2018, 3 Juni 2018, dan 10 Desember 2018.
Dua penerbangan pertama Agni-5 pada tahun 2012 dan 2013 berada dalam konfigurasi terbuka. Peluncuran ketiga, keempat dan kelima berasal dari tabung yang terintegrasi dengan peluncur bergerak, yang memungkinkan peluncuran rudal dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan peluncuran terbuka. Selama uji coba terakhir pada tahun 2018, kinerja penerbangan rudal dilacak dan dipantau oleh radar, instrumen pelacak, dan stasiun pengamatan.
India di gudang senjata telah memiliki seri rudal Agni yaitu Agni-1 dengan jangkauan 700 km, Agni-2 dengan jangkauan 2.000 km, Agni-3 dan Agni-4 dengan jangkauan 2.500 km hingga lebih dari 3.500 km. Setelah dimasukkan dalam gudang senjata, India akan bergabung dengan klub eksklusif negara-negara dengan kemampuan rudal balistik antarbenua seperti Amerika Serikat (AS), Rusia, China, Prancis, dan Inggris.
Uji coba sistem yang berhasil pada Agni-5 meningkatkan kemampuan pencegahan India.
Sebelumnya pada bulan Juni, India telah menguji coba rudal balistik berkemampuan nuklir Agni-P (Prime) dari Pulau Dr APJ Abdul Kalam di lepas pantai Odisha.
Uji coba ini dilakukan hanya berselang beberapa minggu setelah laporan yang menyatakan China juga telah melakukan uji coba rudal balistik, meski dibantahnya .
Keberadaan rudal balistik Agni-5 sendiri telah menimbulkan kekhawatiran dari China. Negara yang bersitegang dengan India terkait permasalahan perbatasan itu sebelumnya coba menghalangi uji coba tersebut.
Pada bulan September lalu, China telah mencoba untuk menghentikan uji coba rudal, mengutip resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1172 yang menyerukan India dan Pakistan untuk menghentikan uji coba nuklir lebih lanjut dan mengakhiri pengembangan rudal balistik yang mampu mengirimkan senjata nuklir.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda