Mayoritas Rakyat AS Dukung Demonstrasi Antirasial
Kamis, 04 Juni 2020 - 11:13 WIB
Kemudian, sutradara film Amerika keturunan Afrika, Spike Lee, menuding tanggapan Presiden Trump terhadap kematian George Floyd, menunjukkan bahwa dia adalah seorang penjahat yang berusaha menjadi diktator. “Rakyat AS sangat marah karena sistem dibentuk untuk membuat mereka gagal,” ujarnya.
Sedangkan calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, mengkritik saingannya, Presiden Trump, yang disebutnya menggunakan krisis ini untuk menarik pendukungnya. Biden menuding Trump justru menjadi sumber masalah dari isu rasial kali ini. “Trump berpikir perpecahan (ras) justru akan membantunya (memenangkan pemilu,” kata Biden. (Baca juga: Viacom-CBS Gaungkan 'Saya Tak Bisa Bernafas' Kecam Pembunuhan Floyd)
Mengenai kunjungan Trump ke Kuil Nasional Saint John Paul II, Uskup Agung Wilton D Gregory mengatakan itu melanggar prinsip-prinsip gereja, menambahkan bahwa umat Katolik semestinya membela hak semua orang. Gregory juga mengutuk upaya pembubaran unjuk rasa di luar Gedung Putih sehari sebelumnya demi Trump bisa berkunjung ke gereja tersebut.
“Saint John Paul tidak akan memaafkan penggunaan gas air mata dan penghalang lainnya untuk membungkam, menyebarkan atau mengintimidasi [pendemo] demi kesempatan untuk berpose di depan tempat ibadah," ujarnya. Kemudian, Uskup Episkopal Washington, Mariann Budde, juga mengutuk aksi Trump. Trump telah menyerukan kepada pemerintah negara bagian dan pemerintah kota untuk mengerahkan Garda Nasional. (Andika H Mustaqim)
Lihat Juga: Cara Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia: Jinakkan AS Pakai Minyak, Berdamai dengan Iran
Sedangkan calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, mengkritik saingannya, Presiden Trump, yang disebutnya menggunakan krisis ini untuk menarik pendukungnya. Biden menuding Trump justru menjadi sumber masalah dari isu rasial kali ini. “Trump berpikir perpecahan (ras) justru akan membantunya (memenangkan pemilu,” kata Biden. (Baca juga: Viacom-CBS Gaungkan 'Saya Tak Bisa Bernafas' Kecam Pembunuhan Floyd)
Mengenai kunjungan Trump ke Kuil Nasional Saint John Paul II, Uskup Agung Wilton D Gregory mengatakan itu melanggar prinsip-prinsip gereja, menambahkan bahwa umat Katolik semestinya membela hak semua orang. Gregory juga mengutuk upaya pembubaran unjuk rasa di luar Gedung Putih sehari sebelumnya demi Trump bisa berkunjung ke gereja tersebut.
“Saint John Paul tidak akan memaafkan penggunaan gas air mata dan penghalang lainnya untuk membungkam, menyebarkan atau mengintimidasi [pendemo] demi kesempatan untuk berpose di depan tempat ibadah," ujarnya. Kemudian, Uskup Episkopal Washington, Mariann Budde, juga mengutuk aksi Trump. Trump telah menyerukan kepada pemerintah negara bagian dan pemerintah kota untuk mengerahkan Garda Nasional. (Andika H Mustaqim)
Lihat Juga: Cara Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia: Jinakkan AS Pakai Minyak, Berdamai dengan Iran
(ysw)
tulis komentar anda