Negara-negara Ini Sering Mencuri Ikan di Indonesia, Nomor 1 Paling Agresif

Rabu, 27 Oktober 2021 - 07:16 WIB
Kapal nelayan asal Vietnam paling banyak mencuri ikan di wilayah Indonesia. Foto/sindonews
JAKARTA - Sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi kekayaan laut yang luar biasa. Itulah sebabnya, banyak nelayan-nelayan asing ingin mencuri ikan di negeri ini.

Sebanyak 75% total wilayah di Indonesia diisi oleh perairan dengan total sekitar 5,8 juta km persegi, yang terdiri dari 0,3 juta km persegi perairan laut teritorial; 2,8 juta km persegi perairan laut nusantara; dan 2,7 juta km2 laut Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI).

Karena hal inilah, Indonesia menjadi sasaran empuk pencurian ikan oleh negara lain. Perairan Natuna, perairan Sulawesi Utara dan perairan di sekitar Maluku serta Laut Arafura merupakan kawasan yang paling rawan terhadap kegiatan illegal fishing.



Berikut adalah beberapa negara yang sering melanggar batas teritorial Indonesia dan mencuri ikan:

1. Vietnam

Kapal ikan dengan bendera Vietnam diketahui masuk ke wilayah perairan Indonesia pada Rabu (11/8/2021). Kapal ini telah masuk sejauh 5 mil laut dan diduga mencuri ikan seberat 2 ton.

TNI Angkatan Laut menemukan kapal tersebut membawa 1 nahkoda, 7 ABK, dan 2 ton ikan campurang yang diduga diambil dari wilayah perairan Indonesia. Kapal tersebut kemudian dikawal KRI Kerambit-627 menuju Lanal Ranai guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Sepanjang 2014-2019, sebanyak 321 kapal asal Vietnam dikabarkan melanggar batas zona laut dan mencuri ikan dari perairan Indonesia. Pada 2021, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat adanya 23 kapal berbendera Vietnam yang ditangkap.

Banyaknya kapal nelayan berbendera Vietnam yang ditangkap di Indonesia menunjukkan negara itu paling agresif mencuri ikan di kawasan Nusantara.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More