Kapal Perang Rp16,9 Triliun Habis Terbakar, AS Salahkan Kegagalan Sistematis
Kamis, 21 Oktober 2021 - 20:31 WIB
WASHINGTON - Investigasi Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) menyimpulkan rentetan kegagalan sistematis menyebabkan kapal perang USS Bonhomme Richard yang terbakar tahun lalu tak bisa diselamatkan. Kapal senilai USD1,2 miliar (lebih dari Rp16,9 triliun) itu habis terbakar selama lima hari di dekat Pangkalan San Diego pada Juli 2020.
Menurut laporan investigasi, kebakaran besar itu sebenarnya dapat dihindari. Namun, rentetan kegagalan sistematis mengacaukan semuanya, termasuk kegagalan memelihara kapal, kegagalan dalam memastikan pelatihan yang memadai, kegagalan memberikan dukungan kru pantai, serta kegagalan melakukan pengawasan yang tepat.
Penyelidikantelah dilakukan terhadap 36 personel Angkatan Laut, termasuk komandan USS Bonhomme Richard dan lima laksamana.
Sekitar tiga lusin perwira di atas kapal USS Bonhomme Richard dinyatakan bertanggung jawab atas hilangnya kapal akibat kebakaran hebat.
Laporan investigasi setebal 400 halaman itu diperoleh Associated Press pada hari Selasa dan diterbitkan pada Rabu (20/10/2021).
Satu pelaut bernama Ryan Mays telah didakwa awal tahun ini karena yang memulai kebakaran.
Menurut laporan investigasi, kapal perang yang sangat mahal itu masih bisa diselamatkan jika bukan karena para komandan dan kurangnya pelatihan dan keterampilan dasar para awaknya.
“Meskipun api bermula dari aksi pembakaran, kapal tersebut hilang karena tidak mampu memadamkan api,” bunyi laporan tersebut.
Menurut laporan investigasi, kebakaran besar itu sebenarnya dapat dihindari. Namun, rentetan kegagalan sistematis mengacaukan semuanya, termasuk kegagalan memelihara kapal, kegagalan dalam memastikan pelatihan yang memadai, kegagalan memberikan dukungan kru pantai, serta kegagalan melakukan pengawasan yang tepat.
Penyelidikantelah dilakukan terhadap 36 personel Angkatan Laut, termasuk komandan USS Bonhomme Richard dan lima laksamana.
Sekitar tiga lusin perwira di atas kapal USS Bonhomme Richard dinyatakan bertanggung jawab atas hilangnya kapal akibat kebakaran hebat.
Laporan investigasi setebal 400 halaman itu diperoleh Associated Press pada hari Selasa dan diterbitkan pada Rabu (20/10/2021).
Satu pelaut bernama Ryan Mays telah didakwa awal tahun ini karena yang memulai kebakaran.
Menurut laporan investigasi, kapal perang yang sangat mahal itu masih bisa diselamatkan jika bukan karena para komandan dan kurangnya pelatihan dan keterampilan dasar para awaknya.
“Meskipun api bermula dari aksi pembakaran, kapal tersebut hilang karena tidak mampu memadamkan api,” bunyi laporan tersebut.
tulis komentar anda