Dijuluki Sperminator, Donor Sperma Yahudi Ini Hasilkan Hampir 100 Anak
Kamis, 21 Oktober 2021 - 15:46 WIB
Ari Nagel, pria Yahudi Ortodoks Amerika Serikat, pendonor sperma produktif yang menghasilkan hampir 100 anak. Foto/Facebook/Ari Nagel
NEW YORK CITY - Seorang donor sperma dari keluarga Yahudi Ortodoks Amerika Serikat (AS) menghasilkan hampir 100 anak sejak dia mulai menyumbangkan spermanya. Saking produktifnya, dia dijuluki "Sperminator" oleh media setempat.
Ari Nagel menghabiskan 20 bulan terakhir dari masa pandemi COVID-19 dengan menyumbangkan sperma.
Nagel dibesarkan dalam keluarga Yahudi Ortodoks di Monsey, New York, sebelum menjadi pengajar matematika perguruan tinggi dan akhirnya menjadi donor sperma serial.
Dalam profil yang diterbitkan hari Rabu (20/10/2021) di majalah Esquire, Nagel mengatakan dia menjadi ayah dari 21 anak pada 2020 dan meyakini memiliki 30 bayi lagi sepanjang 2021, menjadikannya total hampir 100 bayi sejak dia mulai mendonorkan sperma.
"Saya tidak dimaksudkan untuk memiliki 90 anak. Anda harus mewujudkannya," kata Nagel dalam ceritanya di Esquire.
Nagel telah menyumbangkan sperma di restroom Target, American Museum of Natural History dan kamar hotel yang tak terhitung jumlahnya. Dia berkeliling dunia untuk melakukannya, termasuk selama pandemi.
Pada satu titik, dia bahkan merampas paspor saudaranya untuk melakukan perjalanan ke Israel setelah negara itu melarangnya menyumbangkan sperma di sana.
Donasi sperma Nagel yang dipercepat datang pada saat sperma donor kekurangan pasokan di seluruh dunia.
Dia mengaku terdorong untuk menyumbang sperma karena dia ingin membantu wanita, terutama mereka yang memiliki hubungan sesama jenis. Dia tetap berhubungan dengan keluarga yang dia bantu untuk tumbuh.
Dia juga memiliki anak dari pernikahannya sendiri.
Saat makan siang di Tisha B'av, hari berkabung orang Yahudi yang tahun ini jatuh pada pertengahan Juli, Nagel memberi tahu Esquire bahwa orang tuanya tidak memahami pilihan hidupnya dan bahwa ibunya percaya dia mempermalukan keluarga.
Nagel mengambil pandangan yang berbeda. "Saya harap saya menjadi kakek yang lebih baik untuk anak-anak saya," ujarnya.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
Ari Nagel menghabiskan 20 bulan terakhir dari masa pandemi COVID-19 dengan menyumbangkan sperma.
Nagel dibesarkan dalam keluarga Yahudi Ortodoks di Monsey, New York, sebelum menjadi pengajar matematika perguruan tinggi dan akhirnya menjadi donor sperma serial.
Dalam profil yang diterbitkan hari Rabu (20/10/2021) di majalah Esquire, Nagel mengatakan dia menjadi ayah dari 21 anak pada 2020 dan meyakini memiliki 30 bayi lagi sepanjang 2021, menjadikannya total hampir 100 bayi sejak dia mulai mendonorkan sperma.
"Saya tidak dimaksudkan untuk memiliki 90 anak. Anda harus mewujudkannya," kata Nagel dalam ceritanya di Esquire.
Nagel telah menyumbangkan sperma di restroom Target, American Museum of Natural History dan kamar hotel yang tak terhitung jumlahnya. Dia berkeliling dunia untuk melakukannya, termasuk selama pandemi.
Pada satu titik, dia bahkan merampas paspor saudaranya untuk melakukan perjalanan ke Israel setelah negara itu melarangnya menyumbangkan sperma di sana.
Donasi sperma Nagel yang dipercepat datang pada saat sperma donor kekurangan pasokan di seluruh dunia.
Dia mengaku terdorong untuk menyumbang sperma karena dia ingin membantu wanita, terutama mereka yang memiliki hubungan sesama jenis. Dia tetap berhubungan dengan keluarga yang dia bantu untuk tumbuh.
Dia juga memiliki anak dari pernikahannya sendiri.
Saat makan siang di Tisha B'av, hari berkabung orang Yahudi yang tahun ini jatuh pada pertengahan Juli, Nagel memberi tahu Esquire bahwa orang tuanya tidak memahami pilihan hidupnya dan bahwa ibunya percaya dia mempermalukan keluarga.
Nagel mengambil pandangan yang berbeda. "Saya harap saya menjadi kakek yang lebih baik untuk anak-anak saya," ujarnya.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
(min)
tulis komentar anda