Komandan Israel Pelaku Pembantaian Desa Palestina Deir Yassin Meninggal Dunia
Kamis, 21 Oktober 2021 - 02:29 WIB
TEL AVIV - Ben-Zion Cohen, komandan milisi Zionis Israel yang memimpin pembantaian mengerikan di desa Palestina Deir Yassin pada tahun 1948, dilaporkan telah meninggal dunia.
Surat kabar Israel Haaretz melaporkan Ben-Zion Cohen, yang memimpin para pejuang dari milisi Zionis Irgun selama pembantaian itu, meninggal pada hari Sabtu dalam usia 94 tahun seperti dikutip dari Al Araby, Kamis (21/10/2021).
Lebih dari seratus warga Palestina tewas dalam pembantaian brutal yang terjadi pada tanggal 9 April 1948 itu. Ketika itu milisi Irgun melemparkan granat ke rumah-rumah warga sipil serta dengan sengaja menembaki wanita dan anak-anak.
Jumlah total korban masih diperdebatkan tetapi perkiraan berkisar antara 107 hingga 254 orang. Desa itu memiliki perkiraan populasi tidak lebih dari 600 jiwa dan pemukiman Israel, Kafr Shaul, dibangun di atas reruntuhannya.
Selama hidupnya, Cohen tidak pernah dimintai pertanggungjawaban atas perannya dalam pembantaian itu dan tetap tidak menyesal. Ia bahkan menyombongkan diri tentang perannya sampai akhir hayatnya.
“Jika ada tiga atau empat Deir Yassin lagi di Tanah Israel pada saat itu, tidak ada satu pun orang Arab yang akan tinggal di Israel,” katanya.
Pembantaian Deir Yassin dianggap sebagai salah satu faktor utama yang menyebabkan warga Palestina melarikan diri dari rumah mereka dalam Peristiwa Nakba 1948, karena milisi Zionis menguasai sebagian besar wilayah Palestina yang dimandatkan Inggris.
Cohen lahir di Yerusalem pada tahun 1927 dan bergabung dengan milisi Irgun, yang dikenal dengan ekstremisme dan kebrutalannya, pada tahun 1946. Milisi Irgun kemudian diserap ke dalam tentara Israel.
“Menurut Anda dari mana semua pengungsi di Lebanon, di Yordania, di Suriah berasal? Anda tahu karena siapa? Ada satu orang Yahudi yang dapat mengatakan bahwa itu karena dia. Saya adalah komandan di Deir Yassin,” ujar Cohen.
Diwawancarai untuk film dokumenter Born in Deir Yassin, Cohen menggambarkan bagaimana dia mengatakan kepada anak buahnya untuk meledakkan sebanyak mungkin rumah dan membunuh siapa saja yang menembak.
Setelah pembantaian dan perang Arab-Israel 1948, Cohen bekerja untuk Badan Yahudi di Turki, mengatur imigrasi orang Yahudi ke Israel. Dia kemudian bekerja di industri kimia Israel.
Milisi lain membual tentang kejahatan perang yang mereka lakukan selama pembantaian.
Pada tahun 2017, sebuah surat yang ditulis oleh Yehuda Feder, seorang anggota milisi Lehi, ditemukan di mana dia menulis, “Di desa saya membunuh seorang pria Arab bersenjata dan dua gadis Arab berusia 16 atau 17 tahun yang membantu orang Arab yang menembak. Saya menahan mereka di dinding dan meledakkan mereka dengan dua peluru dari pistol Tommy.”
Tidak ada yang diadili atas peran mereka dalam pembantaian itu dan negara Israel masih menyensor informasi yang berkaitan dengan peristiwa itu.
Surat kabar Israel Haaretz melaporkan Ben-Zion Cohen, yang memimpin para pejuang dari milisi Zionis Irgun selama pembantaian itu, meninggal pada hari Sabtu dalam usia 94 tahun seperti dikutip dari Al Araby, Kamis (21/10/2021).
Lebih dari seratus warga Palestina tewas dalam pembantaian brutal yang terjadi pada tanggal 9 April 1948 itu. Ketika itu milisi Irgun melemparkan granat ke rumah-rumah warga sipil serta dengan sengaja menembaki wanita dan anak-anak.
Jumlah total korban masih diperdebatkan tetapi perkiraan berkisar antara 107 hingga 254 orang. Desa itu memiliki perkiraan populasi tidak lebih dari 600 jiwa dan pemukiman Israel, Kafr Shaul, dibangun di atas reruntuhannya.
Selama hidupnya, Cohen tidak pernah dimintai pertanggungjawaban atas perannya dalam pembantaian itu dan tetap tidak menyesal. Ia bahkan menyombongkan diri tentang perannya sampai akhir hayatnya.
“Jika ada tiga atau empat Deir Yassin lagi di Tanah Israel pada saat itu, tidak ada satu pun orang Arab yang akan tinggal di Israel,” katanya.
Pembantaian Deir Yassin dianggap sebagai salah satu faktor utama yang menyebabkan warga Palestina melarikan diri dari rumah mereka dalam Peristiwa Nakba 1948, karena milisi Zionis menguasai sebagian besar wilayah Palestina yang dimandatkan Inggris.
Cohen lahir di Yerusalem pada tahun 1927 dan bergabung dengan milisi Irgun, yang dikenal dengan ekstremisme dan kebrutalannya, pada tahun 1946. Milisi Irgun kemudian diserap ke dalam tentara Israel.
Baca Juga
“Menurut Anda dari mana semua pengungsi di Lebanon, di Yordania, di Suriah berasal? Anda tahu karena siapa? Ada satu orang Yahudi yang dapat mengatakan bahwa itu karena dia. Saya adalah komandan di Deir Yassin,” ujar Cohen.
Diwawancarai untuk film dokumenter Born in Deir Yassin, Cohen menggambarkan bagaimana dia mengatakan kepada anak buahnya untuk meledakkan sebanyak mungkin rumah dan membunuh siapa saja yang menembak.
Setelah pembantaian dan perang Arab-Israel 1948, Cohen bekerja untuk Badan Yahudi di Turki, mengatur imigrasi orang Yahudi ke Israel. Dia kemudian bekerja di industri kimia Israel.
Milisi lain membual tentang kejahatan perang yang mereka lakukan selama pembantaian.
Pada tahun 2017, sebuah surat yang ditulis oleh Yehuda Feder, seorang anggota milisi Lehi, ditemukan di mana dia menulis, “Di desa saya membunuh seorang pria Arab bersenjata dan dua gadis Arab berusia 16 atau 17 tahun yang membantu orang Arab yang menembak. Saya menahan mereka di dinding dan meledakkan mereka dengan dua peluru dari pistol Tommy.”
Tidak ada yang diadili atas peran mereka dalam pembantaian itu dan negara Israel masih menyensor informasi yang berkaitan dengan peristiwa itu.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda