Korut Uji Coba Rudal, AS Tegaskan Siap Bela Korsel dan Jepang
Rabu, 20 Oktober 2021 - 03:18 WIB
WASHINGTON - Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengkritik Korea Utara (Korut) atas serangkaian peluncuran rudal baru-baru ini. Ia menyebut apa yang dilakukan Korut melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB dan merupakan ancaman bagi kawasan.
Komentar Psaki disampaikan selama konferensi pers Gedung Putih. Namun ia tidak merinci di luar pernyataan yang dikeluarkan oleh Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat (AS), tetapi dia menyerukan Korut untuk menahan diri dari provokasi lebih lanjut dan terlibat dalam tindakan berkelanjutan dan dialog substantif.
"Komitmen kami untuk membela Republik Korea dan Jepang tetap kuat," tambah Psaki menggunakan nama resmi Korea Selatan (Korsel) ketika ditanya tentang posisi pemerintahan Biden dalam denuklirisasi Semenanjung Korea.
"Peluncuran ini juga menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk dialog dan diplomasi," imbuhnya seperti dikutip dari Washington Examiner, Rabu (20/10/2021).
Dia melanjutkan bahwa Perwakilan Khusus untuk Korut Sung Kim telah bertemu dengan rekan-rekannya asal Jepang dan Korsel untuk membahas bagaimana melibatkan Korut
"Kami tetap siap untuk terlibat dalam diplomasi dengan DPRK, dan juga, tentu saja, untuk bekerja sama dengan sekutu dan mitra kami dalam mendandani ini saat ini berlangsung," kata Psaki menggunakan akronim dari nama resmi Korut, Republik Rakyat Demokratik Korea.
Psaki juga menegaskan bahwa pemerintah Korut tidak menanggapi upaya pemerintah untuk meluncurkan kembali pembicaraan strategis.
"Tetapi AS akan terus menawarkan untuk bertemu di mana saja, kapan saja, tanpa prasyarat," pungkasnya.
Korut sebelumnya dilaporkan telah melakukan uji coba rudal terbaru pada Selasa kemarin. Korut dilaporkan meluncurkan rudal balistik jarak pendek, yang kemungkinan diluncurkan dari kapal selam (SLBM). Menurut Seoul, rudal itu memiliki jangkauan 590 kilometer dan ketinggian maksimum 60 kilometer.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan militer mencatat dua peluncuran. Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi mengatakan bahwa salah satu dari rudal itu mendarat tepat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang, mencatat jangkauannya sejauh 600 kilometer dan ketinggian maksimum 50 kilometer.
Peluncuran rudal ini dilakukan saat para kepala intelijen Amerika Serikat (AS), Korsel, dan Jepang dijadwalkan bertemu di Seoul untuk membahas kebuntuan dengan Korut.
Komentar Psaki disampaikan selama konferensi pers Gedung Putih. Namun ia tidak merinci di luar pernyataan yang dikeluarkan oleh Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat (AS), tetapi dia menyerukan Korut untuk menahan diri dari provokasi lebih lanjut dan terlibat dalam tindakan berkelanjutan dan dialog substantif.
"Komitmen kami untuk membela Republik Korea dan Jepang tetap kuat," tambah Psaki menggunakan nama resmi Korea Selatan (Korsel) ketika ditanya tentang posisi pemerintahan Biden dalam denuklirisasi Semenanjung Korea.
"Peluncuran ini juga menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk dialog dan diplomasi," imbuhnya seperti dikutip dari Washington Examiner, Rabu (20/10/2021).
Dia melanjutkan bahwa Perwakilan Khusus untuk Korut Sung Kim telah bertemu dengan rekan-rekannya asal Jepang dan Korsel untuk membahas bagaimana melibatkan Korut
"Kami tetap siap untuk terlibat dalam diplomasi dengan DPRK, dan juga, tentu saja, untuk bekerja sama dengan sekutu dan mitra kami dalam mendandani ini saat ini berlangsung," kata Psaki menggunakan akronim dari nama resmi Korut, Republik Rakyat Demokratik Korea.
Psaki juga menegaskan bahwa pemerintah Korut tidak menanggapi upaya pemerintah untuk meluncurkan kembali pembicaraan strategis.
"Tetapi AS akan terus menawarkan untuk bertemu di mana saja, kapan saja, tanpa prasyarat," pungkasnya.
Baca Juga
Korut sebelumnya dilaporkan telah melakukan uji coba rudal terbaru pada Selasa kemarin. Korut dilaporkan meluncurkan rudal balistik jarak pendek, yang kemungkinan diluncurkan dari kapal selam (SLBM). Menurut Seoul, rudal itu memiliki jangkauan 590 kilometer dan ketinggian maksimum 60 kilometer.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan militer mencatat dua peluncuran. Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi mengatakan bahwa salah satu dari rudal itu mendarat tepat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang, mencatat jangkauannya sejauh 600 kilometer dan ketinggian maksimum 50 kilometer.
Peluncuran rudal ini dilakukan saat para kepala intelijen Amerika Serikat (AS), Korsel, dan Jepang dijadwalkan bertemu di Seoul untuk membahas kebuntuan dengan Korut.
Baca Juga
(ian)
tulis komentar anda