Korut Tes Rudal, China Minta Semua Pihak Menahan Diri
Selasa, 19 Oktober 2021 - 23:06 WIB
BEIJING - China mendesak semua pihak di Semenanjung Korea untuk menahan diri dan mematuhhi penyelesaian perselisihan secara politik. Imbauan itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menanggapi uji coba rudal terbaru yang dilakukan Korea Utara (Korut).
"Saat ini, situasi di Semenanjung (Korea) berada pada titik kritis. Pihak-pihak terkait harus fokus pada situasi keseluruhan, menahan diri, berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung (Korea), mematuhi arah dialog dan negosiasi yang benar, dan mengikuti pendekatan jalur ganda dan prinsip bertahap dan sinkron, sehingga dapat bersama-sama bekerja untuk penyelesaian politik masalah Semenanjung", kata diplomat China itu seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (19/10/2021).
Korea Selatan (Korsel) dan Jepang melaporkan mendeteksi peluncuran proyektil tak dikenal oleh Korut menuju Laut Jepang pada Selasa malam. Militer Korsel mengidentifikasinya sebagai rudal balistik jarak pendek, kemungkinan diluncurkan dari kapal selam (SLBM). Menurut Seoul, rudal itu memiliki jangkauan 590 kilometer dan ketinggian maksimum 60 kilometer.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan militer mencatat dua peluncuran. Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi mengatakan bahwa salah satu dari rudal itu mendarat tepat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang, mencatat jangkauannya sejauh 600 kilometer dan ketinggian maksimum 50 kilometer.
Peluncuran rudal ini dilakukan saat para kepala intelijen Amerika Serikat (AS), Korsel, dan Jepang dijadwalkan bertemu di Seoul untuk membahas kebuntuan dengan Korut.
Perwakilan dari ratusan perusahaan internasional dan militer internasional juga berkumpul di Seoul untuk upacara pembukaan Pameran Dirgantara dan Pertahanan Internasional (ADEX).
Ini akan menjadi pameran pertahanan terbesar Korsel yang pernah ada, dengan menampilkan pesawat tempur generasi berikutnya, helikopter serang, drone, dan senjata canggih lainnya, serta roket ruang angkasa dan desain kedirgantaraan sipil.
Peluncuran rudal oleh Korut akan menjadi uji senjata terbaru oleh negara itu. Korut terus melangkah maju dengan pengembangan militer dalam menghadapi sanksi internasional terkait program senjata nuklir dan misilnya.
"Saat ini, situasi di Semenanjung (Korea) berada pada titik kritis. Pihak-pihak terkait harus fokus pada situasi keseluruhan, menahan diri, berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung (Korea), mematuhi arah dialog dan negosiasi yang benar, dan mengikuti pendekatan jalur ganda dan prinsip bertahap dan sinkron, sehingga dapat bersama-sama bekerja untuk penyelesaian politik masalah Semenanjung", kata diplomat China itu seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (19/10/2021).
Korea Selatan (Korsel) dan Jepang melaporkan mendeteksi peluncuran proyektil tak dikenal oleh Korut menuju Laut Jepang pada Selasa malam. Militer Korsel mengidentifikasinya sebagai rudal balistik jarak pendek, kemungkinan diluncurkan dari kapal selam (SLBM). Menurut Seoul, rudal itu memiliki jangkauan 590 kilometer dan ketinggian maksimum 60 kilometer.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan militer mencatat dua peluncuran. Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi mengatakan bahwa salah satu dari rudal itu mendarat tepat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang, mencatat jangkauannya sejauh 600 kilometer dan ketinggian maksimum 50 kilometer.
Baca Juga
Peluncuran rudal ini dilakukan saat para kepala intelijen Amerika Serikat (AS), Korsel, dan Jepang dijadwalkan bertemu di Seoul untuk membahas kebuntuan dengan Korut.
Perwakilan dari ratusan perusahaan internasional dan militer internasional juga berkumpul di Seoul untuk upacara pembukaan Pameran Dirgantara dan Pertahanan Internasional (ADEX).
Ini akan menjadi pameran pertahanan terbesar Korsel yang pernah ada, dengan menampilkan pesawat tempur generasi berikutnya, helikopter serang, drone, dan senjata canggih lainnya, serta roket ruang angkasa dan desain kedirgantaraan sipil.
Baca Juga
Peluncuran rudal oleh Korut akan menjadi uji senjata terbaru oleh negara itu. Korut terus melangkah maju dengan pengembangan militer dalam menghadapi sanksi internasional terkait program senjata nuklir dan misilnya.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda