China Marah Kapal Perang AS Bersenjata Laser Muncul di Selat Taiwan
Senin, 18 Oktober 2021 - 09:13 WIB
BEIJING - Militer China marah dengan kehadiran kapal perang USS Dewey bersenjata laser milik Amerika Serikat (AS) di Selat Taiwan pada pekan lalu. Selain Amerika, Kanada juga mengirim kapal perang di perairan yang sama.
Militer Beijing pada Minggu (18/10/2021) mengatakan kehadiran kedua kapal perang itu mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan.
China mengeklaim Taiwan, yang memerintah sendiri secara demokratis, sebagai wilayahnya. Beijing bahkan melakukan serbuan pesawat Angkatan Udara yang berulang kali ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan selama setahun terakhir, yang memicu kemarahan di Taipei.
China mengirim sekitar 150 pesawat ke zona itu selama periode empat hari yang dimulai pada 1 Oktober 2021 dalam meningkatkan ketegangan lebih lanjut antara Beijing dan Taipei yang telah memicu kekhawatiran internasional.
Militer AS mengatakan kapal perusak rudal kelas Arleigh Burke USS Dewey berlayar melalui jalur air sempit yang memisahkan Taiwan dari tetangga raksasanya; China, bersama dengan fregat Kanada HMCS Winnipeg pada Kamis dan Jumat.
Sekadar diketahui, USS Dewey telah dipersenjatai dengan sistem senjata laser untuk mengatasi ancaman dari sistem udara tak berawak (UAS) musuh.
“Transit Dewey dan Winnipeg melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen Amerika Serikat dan sekutu serta mitra kami untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” kata militer AS dalam sebuah pernyataan.
Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China mengatakan pasukannya memantau kapal-kapal perang tersebut dan berjaga-jaga di sepanjang perjalanan mereka.
"Amerika Serikat dan Kanada berkolusi untuk memprovokasi dan menimbulkan masalah...sangat membahayakan perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan," kata komando tersebut, seperti dikutip Reuters, Senin (18/10/2021).
"Taiwan adalah bagian dari wilayah China. Pasukan teater selalu menjaga tingkat kewaspadaan yang tinggi dan dengan tegas melawan semua ancaman dan provokasi," lanjut Komando Teater Timur PLA China.
Kapal-kapal Angkatan Laut AS telah transit di selat itu kira-kira setiap bulan, yang memicu kemarahan Beijing, yang menuduh Washington memicu ketegangan regional. Sekutu AS kadang-kadang juga mengirim kapal melalui Selat Taiwan, termasuk Inggris pada bulan lalu.
Sementara ketegangan di Selat Taiwan telah meningkat, belum ada penembakan dan pesawat China belum memasuki wilayah udara Taiwan, memusatkan aktivitas mereka di bagian barat daya ADIZ pulau itu.
Meskipun termasuk wilayah udara teritorial Taiwan, ADIZ mencakup area yang lebih luas yang dipantau dan dipatroli oleh Taiwan yang bertindak untuk memberikan lebih banyak waktu untuk menanggapi setiap ancaman.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pada hari Minggu bahwa tiga pesawat China—dua pesawat tempur J-16 dan sebuah pesawat anti-kapal selam—terbang ke ADIZ lagi.
Militer Beijing pada Minggu (18/10/2021) mengatakan kehadiran kedua kapal perang itu mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan.
China mengeklaim Taiwan, yang memerintah sendiri secara demokratis, sebagai wilayahnya. Beijing bahkan melakukan serbuan pesawat Angkatan Udara yang berulang kali ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan selama setahun terakhir, yang memicu kemarahan di Taipei.
China mengirim sekitar 150 pesawat ke zona itu selama periode empat hari yang dimulai pada 1 Oktober 2021 dalam meningkatkan ketegangan lebih lanjut antara Beijing dan Taipei yang telah memicu kekhawatiran internasional.
Militer AS mengatakan kapal perusak rudal kelas Arleigh Burke USS Dewey berlayar melalui jalur air sempit yang memisahkan Taiwan dari tetangga raksasanya; China, bersama dengan fregat Kanada HMCS Winnipeg pada Kamis dan Jumat.
Sekadar diketahui, USS Dewey telah dipersenjatai dengan sistem senjata laser untuk mengatasi ancaman dari sistem udara tak berawak (UAS) musuh.
“Transit Dewey dan Winnipeg melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen Amerika Serikat dan sekutu serta mitra kami untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” kata militer AS dalam sebuah pernyataan.
Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China mengatakan pasukannya memantau kapal-kapal perang tersebut dan berjaga-jaga di sepanjang perjalanan mereka.
"Amerika Serikat dan Kanada berkolusi untuk memprovokasi dan menimbulkan masalah...sangat membahayakan perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan," kata komando tersebut, seperti dikutip Reuters, Senin (18/10/2021).
"Taiwan adalah bagian dari wilayah China. Pasukan teater selalu menjaga tingkat kewaspadaan yang tinggi dan dengan tegas melawan semua ancaman dan provokasi," lanjut Komando Teater Timur PLA China.
Kapal-kapal Angkatan Laut AS telah transit di selat itu kira-kira setiap bulan, yang memicu kemarahan Beijing, yang menuduh Washington memicu ketegangan regional. Sekutu AS kadang-kadang juga mengirim kapal melalui Selat Taiwan, termasuk Inggris pada bulan lalu.
Baca Juga
Sementara ketegangan di Selat Taiwan telah meningkat, belum ada penembakan dan pesawat China belum memasuki wilayah udara Taiwan, memusatkan aktivitas mereka di bagian barat daya ADIZ pulau itu.
Meskipun termasuk wilayah udara teritorial Taiwan, ADIZ mencakup area yang lebih luas yang dipantau dan dipatroli oleh Taiwan yang bertindak untuk memberikan lebih banyak waktu untuk menanggapi setiap ancaman.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pada hari Minggu bahwa tiga pesawat China—dua pesawat tempur J-16 dan sebuah pesawat anti-kapal selam—terbang ke ADIZ lagi.
(min)
tulis komentar anda