Terungkap, Jet Tempur Siluman F-35 dan F-22 Raptor AS Nyaris Tabrakan di Udara
Sabtu, 16 Oktober 2021 - 15:40 WIB
WASHINGTON - Sebuah dokumen mengungkap bahwa jet tempur siluman F-35 Lightning II dan F-22 Raptor Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) nyaris bertabrakan di udara selama misi latihan tempur.
Insiden itu terjadi 15 Mei 2020, namun rincian kejadiannya baru dirilis Air Force Times, Jumat (15/10/2021), yang memperoleh dokumen Angkatan Udara AS (USAF) melalui Freedom of Information Act (Undang-Undang Kebebasan Informasi).
Insiden nyaris tabrakan itu terjadi selama misi untuk memeriksa lokasi kecelakaan yang dialami sebuah F-22 Raptor.
F-22 Raptor Jatuh
Pada tanggal 15 Mei 2020, latihan pertempuran udara kekuatan besar dengan enam unit F-35, tiga unit F-22, dan empat unit F-16C berlangsung di Pangkalan Angkatan Udara Eglin.
Sebuah F-22 Raptor jatuh. Pesawat ini diterbangkan oleh seorang kapten yang menjabat sebagai asisten direktur operasi Skuadron Tempur ke-43. Pesawat awalnya meninggalkan pangkalan menggunakan tanda panggilan Hornet 1.
Pilot melihat tanda pertama dari masalah segera setelah F-22 Raptor lepas landas, lampu peringatan kokpit mulai berkedip. Karena tidak ada masalah yang terlihat jelas, penerbangan berlanjut. Namun, pada ketinggian sekitar 50 kaki, pesawat mulai meluncur ke kiri tanpa diperintah.
Pilot, yang mencurigai adanya potensi kebakaran di mesin kiri, "mencekik" kembali kedua mesin turbofan Pratt & Whitney F119 pada F-22 Raptor dan mengendalikannya.
Insiden itu terjadi 15 Mei 2020, namun rincian kejadiannya baru dirilis Air Force Times, Jumat (15/10/2021), yang memperoleh dokumen Angkatan Udara AS (USAF) melalui Freedom of Information Act (Undang-Undang Kebebasan Informasi).
Insiden nyaris tabrakan itu terjadi selama misi untuk memeriksa lokasi kecelakaan yang dialami sebuah F-22 Raptor.
F-22 Raptor Jatuh
Pada tanggal 15 Mei 2020, latihan pertempuran udara kekuatan besar dengan enam unit F-35, tiga unit F-22, dan empat unit F-16C berlangsung di Pangkalan Angkatan Udara Eglin.
Sebuah F-22 Raptor jatuh. Pesawat ini diterbangkan oleh seorang kapten yang menjabat sebagai asisten direktur operasi Skuadron Tempur ke-43. Pesawat awalnya meninggalkan pangkalan menggunakan tanda panggilan Hornet 1.
Pilot melihat tanda pertama dari masalah segera setelah F-22 Raptor lepas landas, lampu peringatan kokpit mulai berkedip. Karena tidak ada masalah yang terlihat jelas, penerbangan berlanjut. Namun, pada ketinggian sekitar 50 kaki, pesawat mulai meluncur ke kiri tanpa diperintah.
Pilot, yang mencurigai adanya potensi kebakaran di mesin kiri, "mencekik" kembali kedua mesin turbofan Pratt & Whitney F119 pada F-22 Raptor dan mengendalikannya.
tulis komentar anda