Isyaratkan Rencana Perang, China Upgrade 3 Pangkalan Militer Terdekat Taiwan

Jum'at, 15 Oktober 2021 - 13:08 WIB
Citra satelit menunjukkan proyek upgrade di Pangkalan Udara Longtian, provinsi Fujian, China. Proyek ini dinilai sebagai isyarat China mempersiapkan perang untuk merebut Taiwan. Foto/Planet Labs Inc. via South China Morning Post
BEIJING - Citra satelit telah mengungkapkan bahwa China sedang men-upgrade dan memperkuat beberapa pangkalan udaranya yang paling dekat dengan Taiwan di sepanjang pantai tenggaranya. Pekerjaan ini mengisyaratkan bahwa Beijing sedang mempersiapkan perang untuk merebut Taipei dengan paksa.

Infrastruktur yang di-upgrade atau ditingkatkan di tiga pangkalan udara di provinsi Fujian akan memberikan dukungan logistik untuk pertempuran udara jangka panjang kepada Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA). Angkatan Udara itu telah mencatat rekor 149 serangan mendadak ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan selama empat hari berturut-turut sejak 1 Oktober 2021.





Gambar-gambar yang diambil oleh Planet Labs dan pertama kali diterbitkan oleh situs teknologi dan militer Amerika; The Drive, menunjukkan pekerjaan di tempat penampungan pesawat dan penyimpanan amunisi yang diperkuat dimulai awal tahun lalu dan berlanjut tanpa gangguan selama pandemi Covid-19.

Menurut citra satelit yang diambil pada 2 Oktober 2021, di Pangkalan Udara Longtian, pekerjaan telah mencakup perluasan dan upgrade untuk situs pertahanan udara, landasan pacu, apron dan bungker. Gambar itu juga menunjukkan empat hanggar yang sedang dibangun, semuanya terhubung langsung ke landasan pacu untuk penyebaran cepat.

Pekerjaan konstruksi serupa juga terlihat di Pangkalan Huian di dekatnya. Pangkalan ini berjarak seitar 300 km (186 mil) dari pangkalan udara besar bawah tanah Chiashan di Hualien, Taiwan. Desain situs pertahanan udara, tempat perlindungan pesawat antibom, dan hanggar berbeda dari yang ada di Longtian.

Sebuah situs pertahanan rudal darat-ke-udara baru juga telah ditambahkan di Zhangzhou, di mana komandan Komando Teater Timur Angkatan Udara PLA bermarkas.

Pekerjaan ini merupakan tambahan dari hanggar baru yang dilaporkan sebelumnya serta pangkalan rudal yang di-upgrade dan diperluas untuk menampung lebih banyak sistem senjata di Komando Teater Timur dan Selatan.

Desain dan investasi yang berbeda mengisyaratkan bahwa kedua pangkalan udara itu mungkin memainkan peran yang berbeda dalam rencana PLA untuk kemungkinan perang melawan Taiwan.

“Longtian sepertinya akan digunakan sebagai aerodrome alternatif setelah perbaikan besar-besaran, sementara empat tempat penampungan pesawat baru yang diperkuat dan tempat perlindungan kerai 24 pesawat yang ada di Pangkalan Udara Huian memberi tahu kami bahwa itu akan dapat menampung brigade penerbangan skala penuh,” kata Lu Li-Shih, mantan instruktur di Akademi Angkatan Laut Taiwan di Kaohsiung, yang dilansir South China Morning Post, Jumat (15/10/2021).



Lu mengatakan bahwa tempat perlindungan antibom, hanggar, dan proyek penguatan lainnya sebagai tanggapan terhadap penilaian ancaman yang kemungkinan datang dari militer Taiwan jika terjadi perang di Selat Taiwan.

“PLA menyadari bahwa tiga pangkalan udara di garis depan berada dalam jangkauan howitzer self-propelled baru M109 Taiwan dan senjata kuat lainnya yang dibeli dari Amerika Serikat setelah perang antara kedua belah pihak pecah,” kata Lu.

“Tidak hanya tiga pangkalan udara, tetapi juga pangkalan udara dan pangkalan roket lainnya di pantai dan provinsi tenggara telah di-upgrade dan diperluas, menunjukkan Beijing telah meningkatkan persiapan tempurnya untuk menyatukan kembali Taiwan meskipun pemimpin tertinggi menolak untuk mengungkapkan jadwalnya," ujarnya.

Zhou Chenming, seorang peneliti dari institut sains dan teknologi militer Yuan Wang di Beijing, mengatakan bahwa proyek-proyek upgrade dan pemugaran adalah bagian dari program modernisasi PLA.

“Banyak infrastruktur pangkalan udara di pantai tenggara dibangun pada 1980-an untuk menampung jet tempur J-6 dan J-7 generasi lama, tetapi sekarang pesawat itu telah digantikan oleh lebih banyak J-10 dan J-16, yang lebih besar dan lebih maju dan membutuhkan tempat penampungan dan hanggar yang besar,” kata Zhou.

“Memang, lebih banyak senjata baru telah digunakan, termasuk rudal udara-ke-udara dan peluncur rudal jarak jauh yang lebih canggih, yang semuanya membutuhkan penyimpanan yang lebih baru dan lebih besar.”
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More