Tuding Rusia Curi Formula Vaksin AstraZeneca, Media Inggris Minta Maaf

Rabu, 13 Oktober 2021 - 21:29 WIB
Tuding Rusia mencuri formula vaksin AstraZeneca, media Inggris minta maaf. Foto/Ilustrasi/Sindonews
LONDON - Tabloid Inggris , The Daily Express, mengoreksi artikel mereka yang menuding Rusia telah menyalin formula vaksin AstraZeneca dan menggunakannya untuk membuat vaksin sendiri. The Daily Express menyebut materi yang diterbitkan dalam artikel itu salah, mencatat bahwa informasi tentang kelompok yang menciptakan vaksin Sputnik V Rusia, Pusat Penelitian Nasional Gamaleya untuk Epidemiologi dan Mikrobiologi, diketahui publik.

Tabloid Inggris itu meminta maaf atas publikasi klaim pencurian itu dan berusaha untuk "memperbaiki" dengan menerbitkan tanggapan resmi dari Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), yang mendanai pengembangan vaksin Sputnik V.

"Sputnik V didasarkan pada platform adenoviral manusia yang telah dipelajari dengan baik yang kemanjuran dan keamanannya telah terbukti selama beberapa dekade," tulis The Daily Express.



"Pengembang Sputnik V, Gamaleya Center, menggunakan platform adenoviral manusia yang sama untuk penelitian inovatif mereka sebelumnya selama bertahun-tahun, termasuk vaksin terhadap Ebola pada 2017 dan MERS pada 2019, untuk mengembangkan vaksin Rusia melawan COVID-19 dengan cepat. Sebaliknya, AstraZeneca menggunakan vektor adenoviral simpanse untuk vaksinnya daripada vektor manusia yang digunakan oleh Sputnik V," sambung laporan itu seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (13/10/2021).



Klaim bahwa mata-mata Rusia mencuri formula vaksin AstraZeneca untuk membuat Sputnik V – vaksin COVID-19 terdaftar pertama di dunia – awalnya diterbitkan oleh tabloid Inggris lainnya, The Sun.

Kremlin menolak dengan tegas tudingan tersebut dan menyebutnya sebagai "tidak ilmiah", sementara RDIF merinci mengapa pernyataan tersebut salah. The Sun, bagaimanapun, belum menarik kembali artikel yang berisi klaim itu dan, sebaliknya, menerbitkan tudingan lain yang mengklaim bahwa Rusia tidak hanya menyalin formula vaksin, tetapi juga secara rutin terlibat dalam mencuri rahasia komersial dari Inggris.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ian)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More