Qatar: Mengakui Pemerintahan Taliban Bukan Prioritas Saat Ini
Rabu, 13 Oktober 2021 - 06:33 WIB
DOHA - Utusan Khusus Menteri Luar Negeri Qatar, Mutlaq al-Qahtani, mengatakan, mengakui pemerintah Taliban 'bukan prioritas' saat ini. Sebab, Afghanistan sedang menghadapi sejumlah tantangan.
“Kami pikir (pengakuan) ini bukan prioritas. Apa yang lebih menjadi prioritas seperti yang kita bicarakan sekarang adalah kemanusiaan, pendidikan, kebebasan,” kata al-Qahtani di Forum Keamanan Global di Doha, Qatar, Selasa (12/10/2021), seperti dikutip dari Aljazeera.
Ia meminta negara-negara lain untuk terlibat lebih dalam dengan Taliban sebagai otoritas de facto Afghanistan. Namun, al-Qahtani juga mendesak Taliban untuk bertindak sebagai pemerintahan yang "bertanggung jawab" dan menghormati hak-hak perempuan. untuk bekerja dan anak perempuan untuk bersekolah.
Al-Qahtani menjelaskan mengapa Qatar mendorong keterlibatan dengan Taliban, yang selama bertahun-tahun melakukan bom bunuh diri dan pembunuhan tentara dan warga sipil.
“Jika kita akan melepaskan diri dan tidak terlibat dengan mereka, saya pikir kita melakukan lagi kesalahan yang sama, yang kita lakukan pada tahun 1989. Ketika itu kita meninggalkan Afghanistan, orang-orang Afghanistan. Salah satu konsekuensi dari tindakan itu adalah 9/11. Jadi, saya pikir kita harus belajar dari ini,” tandasnya.
Selama masa kekuasaan Taliban sebelumnya pada akhir 1990-an, hanya tiga negara yang mengakui kekuasaan Taliban di Afghanistan. Belum ada negara yang mengumumkan pengakuan resmi kali ini, meskipun negara tetangga Pakistan juga telah mendorong keterlibatan dengan Taliban.
“Satu-satunya jalan ke depan adalah menawarkan pemerintahan Taliban saat ini lebih banyak kolaborasi, kerja sama, dan bantuan. Tetapi, Afghanistan harus bergerak menuju pemerintah yang inklusif dalam proses internal, di mana rakyat Afghanistan memutuskan masa depan mereka,” papar al-Qahtani.
Saat ini Qatar menjadi tuan rumah pembicaraan antara Taliban dan pejabat Barat, di mana al-Qahtani mengatakan, Qatar dipandang sebagai salah satu negara yang memiliki pengaruh atas gerakan tersebut. Qatar sangat penting, tak hanya bagi Taliban, tapi juga AS. Qatar menjadi pijakan pengiriman udara AS, saat negara itu mengevakuasi 100 ribu orang dari Kabul.
“Kami pikir (pengakuan) ini bukan prioritas. Apa yang lebih menjadi prioritas seperti yang kita bicarakan sekarang adalah kemanusiaan, pendidikan, kebebasan,” kata al-Qahtani di Forum Keamanan Global di Doha, Qatar, Selasa (12/10/2021), seperti dikutip dari Aljazeera.
Baca Juga
Ia meminta negara-negara lain untuk terlibat lebih dalam dengan Taliban sebagai otoritas de facto Afghanistan. Namun, al-Qahtani juga mendesak Taliban untuk bertindak sebagai pemerintahan yang "bertanggung jawab" dan menghormati hak-hak perempuan. untuk bekerja dan anak perempuan untuk bersekolah.
Al-Qahtani menjelaskan mengapa Qatar mendorong keterlibatan dengan Taliban, yang selama bertahun-tahun melakukan bom bunuh diri dan pembunuhan tentara dan warga sipil.
“Jika kita akan melepaskan diri dan tidak terlibat dengan mereka, saya pikir kita melakukan lagi kesalahan yang sama, yang kita lakukan pada tahun 1989. Ketika itu kita meninggalkan Afghanistan, orang-orang Afghanistan. Salah satu konsekuensi dari tindakan itu adalah 9/11. Jadi, saya pikir kita harus belajar dari ini,” tandasnya.
Selama masa kekuasaan Taliban sebelumnya pada akhir 1990-an, hanya tiga negara yang mengakui kekuasaan Taliban di Afghanistan. Belum ada negara yang mengumumkan pengakuan resmi kali ini, meskipun negara tetangga Pakistan juga telah mendorong keterlibatan dengan Taliban.
“Satu-satunya jalan ke depan adalah menawarkan pemerintahan Taliban saat ini lebih banyak kolaborasi, kerja sama, dan bantuan. Tetapi, Afghanistan harus bergerak menuju pemerintah yang inklusif dalam proses internal, di mana rakyat Afghanistan memutuskan masa depan mereka,” papar al-Qahtani.
Saat ini Qatar menjadi tuan rumah pembicaraan antara Taliban dan pejabat Barat, di mana al-Qahtani mengatakan, Qatar dipandang sebagai salah satu negara yang memiliki pengaruh atas gerakan tersebut. Qatar sangat penting, tak hanya bagi Taliban, tapi juga AS. Qatar menjadi pijakan pengiriman udara AS, saat negara itu mengevakuasi 100 ribu orang dari Kabul.
(esn)
tulis komentar anda