AS dan Inggris Peringatkan Warganya: Jauhi Hotel-hotel di Kabul

Selasa, 12 Oktober 2021 - 00:30 WIB
loading...
AS dan Inggris Peringatkan...
Seorang anggota Taliban berpatroli di jalanan kota Kabul. FOTO/Reuters
A A A
KABUL - Amerika Serikat (AS) dan Inggris memperingatkan warga mereka yang saat ini masih berada di Afghanistan, untuk menghindari hotel-hotel di negara tersebut. Peringatan ini dikeluarkan Senin (11/10), beberapa hari setelah puluhan orang tewas di sebuah masjid dalam serangan yang diklaim oleh ISIS.

"Warga AS yang berada di atau dekat Hotel Serena harus segera pergi," kata Departemen Luar Negeri AS, mengutip "ancaman keamanan" di daerah tersebut, seperti dilaporkan Channel News Asia.



"Mengingat peningkatan risiko, Anda disarankan untuk tidak menginap di hotel, khususnya di Kabul (seperti Hotel Serena)," tambah Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan Inggris.

Sejak pengambilalihan Taliban, banyak orang asing telah meninggalkan Afghanistan, tetapi beberapa jurnalis dan pekerja bantuan tetap berada di ibu kota Afghanistan itu. Hotel Serena yang terkenal, adalah sebuah hotel mewah yang populer di kalangan pelancong bisnis dan tamu asing. Hotel ini telah dua kali menjadi sasaran serangan Taliban.

Serangan pertama terjadi pada tahun 2008, sebuah bom bunuh diri yang menewaskan 6 orang. Yang kedua terjadi pada tahun 2014, hanya beberapa pekan sebelum pemilihan presiden. Kala itu, 4 remaja pria bersenjata pistol yang disembunyikan di kaus kaki, berhasil menembus beberapa lapisan keamanan. Aksi ini menewaskan 9 orang, termasuk seorang jurnalis AFP dan anggota keluarganya.



Pada bulan Agustus, selama evakuasi warga asing yang kacau dan warga Afghanistan yang berisiko, negara-negara NATO mengeluarkan peringatan tentang ancaman yang akan segera terjadi. Mereka memberitahu orang-orang untuk menjauh dari bandara Kabul.

Beberapa jam kemudian, seorang pembom bunuh diri meledakkan diri di tengah kerumunan yang berkumpul di sekitar salah satu gerbang bandara, menewaskan puluhan warga sipil dan 13 tentara Amerika.

Serangan itu diklaim oleh ISIS, yang sejak itu menargetkan beberapa penjuang Taliban, dan mengklaim serangan bom dahsyat di kota Kunduz pada hari Jumat yang menghancurkan sebuah masjid saat salat Jumat. Itu menjadi serangan paling berdarah sejak pasukan AS meninggalkan negara itu pada Agustus lalu.

Dalam beberapa tahun terakhir, ISIS cabang Afghanistan-Pakistan telah bertanggung jawab atas beberapa serangan paling mematikan di negara-negara tersebut. ISIS juga membantai warga sipil di masjid, tempat suci, lapangan umum, dan bahkan rumah sakit.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Senator Top AS: Ukraina...
Senator Top AS: Ukraina Bisa Lebih Buruk daripada Afghanistan
5 Negara Korup dengan...
5 Negara Korup dengan Militer Terlemah, Nomor 1 dan 4 Berpenduduk Mayoritas Muslim
Perang 2 Negara Muslim...
Perang 2 Negara Muslim Makin Panas, Tentara Pakistan dan Afghanistan Baku Tembak di Perbatasan
Trump Ingin Tentara...
Trump Ingin Tentara AS Kembali ke Afghanistan karena Rudal Nuklir China
Pernah Mempertaruhkan...
Pernah Mempertaruhkan Nyawa untuk SBS dan SAS, 2.000 Mantan Tentara Afghan Tidak Dapat Suaka ke Inggris
Daftar 8 Negara Asia...
Daftar 8 Negara Asia Selatan, Lengkap Beserta Penjelasannya
Jaksa ICC Mengajukan...
Jaksa ICC Mengajukan Surat Perintah Penangkapan bagi Para Pemimpin Taliban
Pasukan Khusus Inggris...
Pasukan Khusus Inggris Miliki ‘Golden Pass’ atas Eksekusi Rutin Warga Sipil Afghanistan
Taliban Larang Jendela...
Taliban Larang Jendela di Ruang Aktivitas Wanita, Alasannya Cegah Tindakan Cabul
Rekomendasi
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
28 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Musuh-musuh Utama AS...
Musuh-musuh Utama AS dan NATO akan Gelar Latihan Perang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved