Terungkap, Keluarga Kerajaan Saudi Beri Menantu Trump Hadiah Senilai Rp681 Juta
Rabu, 13 Oktober 2021 - 01:30 WIB
WASHINGTON - Keluarga Kerajaan Arab Saudi memberi menantu mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump , Jared Kushner, hadiah senilai USD47.920 (lebih dari Rp681 juta). Pemberian hadiah itu diungkap New York Times (NYT) dalam laporannya hari Senin
(11/10/2021).
Hadiah mahal itu termasuk dua pedang dan belati. Hadiah diberikan saat Trump menjabat sebagai presiden AS dan Kushner menjabat sebagai penasihat senior Trump.
NYT mengungkap hadiah-hadiah yang sebelumnya dirahasiakan itu untuk laporan investigasinya.
Kushner akhirnya membayar pemerintah AS senilai USD47.920 sebagai nilai hadiah itu setelah dia meninggalkan Gedung Putih.
Nilai barang-barang tersebut jauh melebihi hadiah senilai maksimum USD415 yang diizinkan untuk diterima dan disimpan oleh pejabat AS dari entitas dan pemerintah asing di bawah Undang-Undang Hadiah dan Dekorasi Asing.
Pedang dan belati termasuk di antara lebih dari 80 hadiah dan token yang diberikan keluarga Kerajaan Saudi kepada Trump dan delegasinya pada kunjungan pertama mereka ke negara itu pada tahun 2017.
NYTmenerbitkan laporan itu sebagai bagian dari investigasi yang lebih luas terhadap praktik administrasi Trump dalam menerima dan mengungkapkan hadiah dari pemerintah asing.
Media Amerika ini juga menemukan bahwa hadiah dari bangsawan Saudi termasuk jubah-jubah yang tampaknya terbuat dari bulu harimau putih dan cheetah asli, yang memicu peringatan dari kantor penasihat Gedung Putih bahwa menyimpannya dapat melanggar Undang-Undang Spesies Terancam Punah.
Keberadaan jubah, yang Gedung Putih tidak ungkapkan sampai hari terakhir Trump menjabat, akhirnya dibawa untuk diperiksa oleh Dinas Perikanan dan Margasatwa AS pada musim panas 2021.
Departemen Dalam Negeri AS mengonfirmasi kepada NYT bahwa jubah-jubah dicat agar terlihat seperti bulu harimau putih dan cheetah asli.
Pria di Arab Saudi dan Yaman secara tradisional mengenakan belati di pinggang mereka. Dikenal sebagai jambiya, belati yang dibawa di ikat pinggang biasanya memiliki bilah melengkung dan gagang berhias, dan sering diturunkan kepada pria muda oleh kerabat pria yang lebih tua.
Kushner memimpin pembentukan dan pelaksanaan kebijakan Timur Tengah Gedung Putih dengan fokus khusus pada hubungan Israel-Palestina.
Pemerintahan Trump mengambil pendekatan yang jelas lebih ramah terhadap Arab Saudi daripada pendahulunya, Presiden Barack Obama.
Pejabat Saudi mencurahkan sumber daya yang signifikan untuk merayu Kushner, mengingat fokusnya pada Timur Tengah, sebagai sekutu untuk mempromosikan kepentingan strategis mereka dan membuat Gedung Putih berpihak pada mereka dalam perselisihan di wilayah tersebut.
Kushner sendiri mengembangkan hubungan dekat dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) yang terkenal kuat dan ambisius. Keduanya sering mengirim pesan dan menelepon satu sama lain di WhatsApp dalam interaksi langsung yang menyangkut pejabat keamanan nasional AS.
Dalam satu perjalanan musim gugur 2017 yang dilakukan Kushner ke Arab Saudi, DavidIgnatius dari Washington Post menulis; "Kedua pangeran dikatakan terjaga sampai hampir pukul 04.00 pagi beberapa malam, bertukar cerita dan merencanakan strategi."
The Intercept kemudian melaporkan bahwa Pangeran Mohammed membual kepada Putra Mahkota Uni Emirat Arab bahwa dia memiliki Kushner "di sakunya".
Kushner mempertahankan hubungan dan merupakan salah satu pembela Putra Mahkota MBS setelah intelijen AS menyimpulkan bahwa dia secara langsung memerintahkan pembunuhan terhadap jurnalis Saudi dan penulis Washington Post yang diasingkan Jamal Khashoggi di Turki pada 2018.
Dalam sebuah wawancara tahun 2020 dengan Newsweek, Kushner mengatakan Pangeran MBS telah membuat "beberapa salah langkah" tetapi masih merupakan "sekutu yang sangat baik."
(11/10/2021).
Hadiah mahal itu termasuk dua pedang dan belati. Hadiah diberikan saat Trump menjabat sebagai presiden AS dan Kushner menjabat sebagai penasihat senior Trump.
NYT mengungkap hadiah-hadiah yang sebelumnya dirahasiakan itu untuk laporan investigasinya.
Kushner akhirnya membayar pemerintah AS senilai USD47.920 sebagai nilai hadiah itu setelah dia meninggalkan Gedung Putih.
Nilai barang-barang tersebut jauh melebihi hadiah senilai maksimum USD415 yang diizinkan untuk diterima dan disimpan oleh pejabat AS dari entitas dan pemerintah asing di bawah Undang-Undang Hadiah dan Dekorasi Asing.
Pedang dan belati termasuk di antara lebih dari 80 hadiah dan token yang diberikan keluarga Kerajaan Saudi kepada Trump dan delegasinya pada kunjungan pertama mereka ke negara itu pada tahun 2017.
NYTmenerbitkan laporan itu sebagai bagian dari investigasi yang lebih luas terhadap praktik administrasi Trump dalam menerima dan mengungkapkan hadiah dari pemerintah asing.
Media Amerika ini juga menemukan bahwa hadiah dari bangsawan Saudi termasuk jubah-jubah yang tampaknya terbuat dari bulu harimau putih dan cheetah asli, yang memicu peringatan dari kantor penasihat Gedung Putih bahwa menyimpannya dapat melanggar Undang-Undang Spesies Terancam Punah.
Keberadaan jubah, yang Gedung Putih tidak ungkapkan sampai hari terakhir Trump menjabat, akhirnya dibawa untuk diperiksa oleh Dinas Perikanan dan Margasatwa AS pada musim panas 2021.
Departemen Dalam Negeri AS mengonfirmasi kepada NYT bahwa jubah-jubah dicat agar terlihat seperti bulu harimau putih dan cheetah asli.
Pria di Arab Saudi dan Yaman secara tradisional mengenakan belati di pinggang mereka. Dikenal sebagai jambiya, belati yang dibawa di ikat pinggang biasanya memiliki bilah melengkung dan gagang berhias, dan sering diturunkan kepada pria muda oleh kerabat pria yang lebih tua.
Kushner memimpin pembentukan dan pelaksanaan kebijakan Timur Tengah Gedung Putih dengan fokus khusus pada hubungan Israel-Palestina.
Pemerintahan Trump mengambil pendekatan yang jelas lebih ramah terhadap Arab Saudi daripada pendahulunya, Presiden Barack Obama.
Pejabat Saudi mencurahkan sumber daya yang signifikan untuk merayu Kushner, mengingat fokusnya pada Timur Tengah, sebagai sekutu untuk mempromosikan kepentingan strategis mereka dan membuat Gedung Putih berpihak pada mereka dalam perselisihan di wilayah tersebut.
Kushner sendiri mengembangkan hubungan dekat dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) yang terkenal kuat dan ambisius. Keduanya sering mengirim pesan dan menelepon satu sama lain di WhatsApp dalam interaksi langsung yang menyangkut pejabat keamanan nasional AS.
Dalam satu perjalanan musim gugur 2017 yang dilakukan Kushner ke Arab Saudi, DavidIgnatius dari Washington Post menulis; "Kedua pangeran dikatakan terjaga sampai hampir pukul 04.00 pagi beberapa malam, bertukar cerita dan merencanakan strategi."
The Intercept kemudian melaporkan bahwa Pangeran Mohammed membual kepada Putra Mahkota Uni Emirat Arab bahwa dia memiliki Kushner "di sakunya".
Kushner mempertahankan hubungan dan merupakan salah satu pembela Putra Mahkota MBS setelah intelijen AS menyimpulkan bahwa dia secara langsung memerintahkan pembunuhan terhadap jurnalis Saudi dan penulis Washington Post yang diasingkan Jamal Khashoggi di Turki pada 2018.
Dalam sebuah wawancara tahun 2020 dengan Newsweek, Kushner mengatakan Pangeran MBS telah membuat "beberapa salah langkah" tetapi masih merupakan "sekutu yang sangat baik."
(min)
tulis komentar anda