Eks Mata-mata Sebut Korut Jual Narkoba dan Senjata untuk Dapat Dana Revolusioner
Selasa, 12 Oktober 2021 - 19:00 WIB
"Dengan uang itu, dia akan membangun vila, membeli mobil, membeli makanan, membeli pakaian, dan menikmati kemewahan," jelasnya.
Sumber pendapatan lain, menurut Kim, berasal dari penjualan senjata ilegal ke Iran, yang dikelola oleh Departemen Operasi.
"Ada kapal selam cebol khusus, semi-submersible. Korea Utara sangat pandai membangun peralatan canggih seperti ini," ungkapnya.
Pengakuan ini mungkin sedikit propaganda Korut karena kapal selam negara itu memiliki mesin diesel yang berisik.
Tetapi Kim mengklaim bahwa kesepakatan itu begitu sukses sehingga wakil direktur Korut di Iran membual tentang memanggil orang-orang Iran ke kolam renangnya untuk melakukan bisnis.
Kesepakatan senjata Korut dengan Iran sendiri telah menjadi rahasia umum sejak 1980-an dan bahkan termasuk rudal balistik, menurut Profesor Andrei Lankov, salah satu otoritas terkemuka dunia di Korut.
Korut terus memajukan pengembangan senjata pemusnah massal, meskipun dikenai sanksi internasional yang ketat. Pada bulan September, negara itu menguji empat sistem senjata baru termasuk rudal jelajah jarak jauh baru, sistem peluncur kereta untuk rudal balistik, rudal hipersonik, dan rudal anti-pesawat.
Menurut Kim, Pyongyang juga menjual senjata dan teknologi ke negara-negara yang lama terjebak dalam peperangan. Dalam beberapa tahun terakhir, PBB menuduh Korut memasok senjata ke Suriah, Myanmar, Libya dan Sudan.
PBB memperingatkan bahwa senjata yang dikembangkan di Pyongyang bisa berakhir di banyak sudut dunia yang bermasalah.
Sumber pendapatan lain, menurut Kim, berasal dari penjualan senjata ilegal ke Iran, yang dikelola oleh Departemen Operasi.
"Ada kapal selam cebol khusus, semi-submersible. Korea Utara sangat pandai membangun peralatan canggih seperti ini," ungkapnya.
Pengakuan ini mungkin sedikit propaganda Korut karena kapal selam negara itu memiliki mesin diesel yang berisik.
Tetapi Kim mengklaim bahwa kesepakatan itu begitu sukses sehingga wakil direktur Korut di Iran membual tentang memanggil orang-orang Iran ke kolam renangnya untuk melakukan bisnis.
Kesepakatan senjata Korut dengan Iran sendiri telah menjadi rahasia umum sejak 1980-an dan bahkan termasuk rudal balistik, menurut Profesor Andrei Lankov, salah satu otoritas terkemuka dunia di Korut.
Korut terus memajukan pengembangan senjata pemusnah massal, meskipun dikenai sanksi internasional yang ketat. Pada bulan September, negara itu menguji empat sistem senjata baru termasuk rudal jelajah jarak jauh baru, sistem peluncur kereta untuk rudal balistik, rudal hipersonik, dan rudal anti-pesawat.
Menurut Kim, Pyongyang juga menjual senjata dan teknologi ke negara-negara yang lama terjebak dalam peperangan. Dalam beberapa tahun terakhir, PBB menuduh Korut memasok senjata ke Suriah, Myanmar, Libya dan Sudan.
PBB memperingatkan bahwa senjata yang dikembangkan di Pyongyang bisa berakhir di banyak sudut dunia yang bermasalah.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda