Eks Mata-mata Sebut Korut Jual Narkoba dan Senjata untuk Dapat Dana Revolusioner

Selasa, 12 Oktober 2021 - 19:00 WIB
Seorang mantan mata-mata Korut menyebut negara itu menjual narkoba dan senjata untuk mendapatkan dana. Foto/Ilustrasi
SEOUL - Seorang mantan mata-mata Korea Utara (Korut) mengungkapkan bagaimana ia membantu membangun laboratorium sabu-sabu untuk perdagangan narkoba dan menghasilkan uangbagi negara yang sedang dilanda krisis kelaparan hebat.

Kim Kuk-song membelot ke Korea Selatan (Korsel) pada tahun 2014 setelah menghabiskan 30 tahun sebagai mata-mata di utara dan berusaha untuk menjadi kepala intelijen.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Kim Kuk-song mengungkapkan bahwa ia diperintahkan oleh Pemimpin Korut saat itu Kim Jong-il untuk mengumpulkan dana revolusioner. Itu, katanya, berarti berurusab dengan obat-obatan terlarang.

"Produksi obat-obatan di Korea Utara pada masa Kim Jong-il mencapai puncaknya selama Maret yang Sulit," ungkapnya.

“Saat itu, Departemen Operasional kehabisan dana revolusioner untuk Pemimpin Tertinggi," sambungnya.



"Setelah ditugaskan untuk tugas itu, saya membawa tiga orang asing dari luar negeri ke Korea Utara, membangun basis produksi di pusat pelatihan kantor penghubung 715 Partai Buruh, dan memproduksi obat-obatan," tuturnya.

"Itu ICE (shabu kristal). Kemudian kita bisa mencairkannya ke dolar untuk dipersembahkan kepada Kim Jong-il," ujarnya seperti dikutip dari kepada kantor berita yang berbasis di Inggris itu, Selasa (12/10/2021).

Penjelasannya tentang perdagangan narkoba saat ini masuk akal. Korut memiliki sejarah panjang dalam hal memproduksi obat-obatan terlarang, kebanyakan heroin dan opium. Seorang mantan diplomat Korut untuk Inggris, Thae Yong-ho, yang juga membelot, mengatakan kepada Forum Kebebasan Oslo pada tahun 2019 bahwa negara tersebut telah terlibat dalam perdagangan narkoba yang disponsori negara dan berusaha untuk memperbaiki epidemi kecanduan narkoba domestik yang meluas.

Saat ditanya kemana uang hasil penjualan narkoba itu, Kim Kuk-song menjawab: "Untuk membantu Anda memahami, semua uang di Korea Utara adalah milik pemimpin Korea Utara," katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Terpopuler
Berita Terkini More