AS dan Taliban Tatap Muka Pertama Kali sejak Amerika Hengkang dari Afghanistan
Sabtu, 09 Oktober 2021 - 10:15 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) dan Taliban akan mengadakan pembicaraan langsung mulai Sabtu (9/10/2021). Ini adalah pertemuan tatap muka pertama sejak pasukan Amerika hengkang dari Afgahanistan.
Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan delegasi AS akan bertemu pada Sabtu dan Minggu di Ibu Kota Qatar, Doha, dengan perwakilan senior Taliban.
Amerika tetap berhubungan dengan Taliban sejak kelompok itu mengambil alih kekuasaan Afghanistan pada 15 Agustus 2021. Taliban merebut kekuasaan dengan nyaris tanpa perlawanan dari tentara Afghanistan ketika pasukan AS ditarik keluar.
"Kami akan menekan Taliban untuk menghormati hak semua warga Afghanistan, termasuk perempuan dan anak perempuan, dan untuk membentuk pemerintahan inklusif dengan dukungan luas," kata Departemen Luar Negeri AS melalui seorang juru bicaranya, seperti dikutip AFP.
"Ketika Afghanistan menghadapi prospek kontraksi ekonomi yang parah dan kemungkinan krisis kemanusiaan, kami juga akan menekan Taliban untuk mengizinkan badan-badan kemanusiaan akses bebas ke daerah-daerah yang membutuhkan," lanjut departemen tersebut.
Departemen Luar Negeri Amerika amenekankan bahwa pertemuan itu tidak menunjukkan bahwa Amerika Serikat mengakui kekuasaan Taliban di Afghanistan.
"Kami tetap jelas bahwa legitimasi apa pun harus diperoleh melalui tindakan Taliban sendiri," imbuh departemen tersebut.
Tim AS juga akan menekan prioritas utama Presiden Joe Biden untuk membiarkan warga AS dan sekutu Afghanistan selama operasi militer 20 tahun meninggalkan negara itu.
Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan delegasi AS akan bertemu pada Sabtu dan Minggu di Ibu Kota Qatar, Doha, dengan perwakilan senior Taliban.
Amerika tetap berhubungan dengan Taliban sejak kelompok itu mengambil alih kekuasaan Afghanistan pada 15 Agustus 2021. Taliban merebut kekuasaan dengan nyaris tanpa perlawanan dari tentara Afghanistan ketika pasukan AS ditarik keluar.
"Kami akan menekan Taliban untuk menghormati hak semua warga Afghanistan, termasuk perempuan dan anak perempuan, dan untuk membentuk pemerintahan inklusif dengan dukungan luas," kata Departemen Luar Negeri AS melalui seorang juru bicaranya, seperti dikutip AFP.
"Ketika Afghanistan menghadapi prospek kontraksi ekonomi yang parah dan kemungkinan krisis kemanusiaan, kami juga akan menekan Taliban untuk mengizinkan badan-badan kemanusiaan akses bebas ke daerah-daerah yang membutuhkan," lanjut departemen tersebut.
Departemen Luar Negeri Amerika amenekankan bahwa pertemuan itu tidak menunjukkan bahwa Amerika Serikat mengakui kekuasaan Taliban di Afghanistan.
"Kami tetap jelas bahwa legitimasi apa pun harus diperoleh melalui tindakan Taliban sendiri," imbuh departemen tersebut.
Tim AS juga akan menekan prioritas utama Presiden Joe Biden untuk membiarkan warga AS dan sekutu Afghanistan selama operasi militer 20 tahun meninggalkan negara itu.
tulis komentar anda