PBB Tetapkan Akses ke Lingkungan Bersih sebagai Hak Asasi Manusia

Sabtu, 09 Oktober 2021 - 00:30 WIB
Teks yang diusulkan Kosta Rika, Maladewa, Maroko, Slovenia dan Swiss, disahkan dengan 43 suara mendukung dan 4 abstain dari Rusia, India, China dan Jepang, memicu ledakan tepuk tangan yang jarang terjadi di forum Jenewa.

Inggris yang termasuk di antara pengkritik proposal tersebut dalam negosiasi intens baru-baru ini, memberikan suara mendukung, langkah mengejutkan di menit-menit terakhir.

Duta Besar Inggris untuk PBB di Jenewa, Rita French, mengatakan Inggris memilih 'ya' karena memiliki ambisi yang sama dengan para pendukungnya untuk mengatasi perubahan iklim tetapi menambahkan bahwa negara-negara bagian tidak akan terikat pada ketentuan resolusi tersebut.

Amerika Serikat tidak memberikan suara karena saat ini bukan anggota Dewan HAM yang beranggotakan 47 negara.

Duta Besar Kosta Rika untuk PBB, Catalina Devandas Aguilar, mengatakan, “Keputusan itu akan mengirim pesan yang kuat kepada masyarakat di seluruh dunia yang berjuang dengan kesulitan iklim bahwa mereka tidak sendirian.”

Kritikus telah mengajukan berbagai keberatan, mengatakan Dewan HAM bukanlah forum yang tepat dan mengutip masalah hukum.

Pembela lingkungan mengatakan sikap kritis Inggris sebelumnya merusak janjinya menjelang konferensi iklim global yang diadakan di Glasgow bulan depan.

John Knox, mantan pelapor khusus PBB, mengatakan menjelang pemungutan suara bahwa mereka yang mengkritik resolusi itu “berada di sisi sejarah yang salah.”

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sekitar 13,7 juta kematian per tahun, atau sekitar 24,3% dari total global, disebabkan risiko lingkungan seperti polusi udara dan paparan bahan kimia.

Proposal lain yang dipimpin Kepulauan Marshall untuk membuat pelapor khusus baru tentang perubahan iklim juga disetujui Dewan HAM pada Jumat.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More