Pasukan Khusus AS Latih Militer Taiwan, Pentagon Bungkam
Jum'at, 08 Oktober 2021 - 17:14 WIB
Beberapa anggota parlemen AS Kamis mengatakan mereka juga tidak dapat mengkonfirmasi apakah pasukan khusus AS sedang melakukan pelatihan di Taiwan, meskipun mereka menyatakan dukungan untuk misi tersebut.
Sedangkan juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menyerukan dialog dengan Beijing, dengan mengatakan tujuannya adalah untuk meminimalkan titik-titik gesekan.
Namun, pada saat yang sama, Price mengatakan Taiwan memegang peran penting di kawasan Indo-Pasifik, dan dia mengundang sekutu AS lainnya untuk bergabung dalam memperluas hubungan kuat dengan Taiwan.
Pejabat tinggi AS lainnya, penasihat keamanan nasional Jake Sullivan, menyuarakan kehati-hatian setelah pertemuan tertutup dengan seorang diplomat China pada Rabu lalu di Zurich, Swiss.
Berbicara dengan wartawan di Brussels, di mana dia bertemu dengan sekutunya dari NATO, Sullivan menggambarkan pembicaraan dengan Yang Jiechi sebagai hal yang produktif.
“Itu adalah kesempatan nyata, di balik pintu tertutup, untuk benar-benar saling mengungkapkan perspektif dan niat kami yang berbeda,” kata Sullivan.
Pertemuan itu, tambahnya, adalah cara untuk melakukan yang terbaik untuk menciptakan keadaan di mana persaingan antara AS dan China, yang merupakan persaingan yang ketat, dapat dikelola secara bertanggung jawab dan tidak mengarah ke konflik atau konfrontasi.
Para pejabat AS telah menyatakan kekhawatiran yang meningkat dalam beberapa hari terakhir, menggambarkan perilaku China terhadap Taiwan sebagai semakin agresif.
Kekhawatiran telah meningkat dengan serangan udara berulang, dengan Beijing mengirim lebih dari 150 jet militer ke wilayah udara Taiwan selama beberapa hari.
Sedangkan juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menyerukan dialog dengan Beijing, dengan mengatakan tujuannya adalah untuk meminimalkan titik-titik gesekan.
Namun, pada saat yang sama, Price mengatakan Taiwan memegang peran penting di kawasan Indo-Pasifik, dan dia mengundang sekutu AS lainnya untuk bergabung dalam memperluas hubungan kuat dengan Taiwan.
Pejabat tinggi AS lainnya, penasihat keamanan nasional Jake Sullivan, menyuarakan kehati-hatian setelah pertemuan tertutup dengan seorang diplomat China pada Rabu lalu di Zurich, Swiss.
Berbicara dengan wartawan di Brussels, di mana dia bertemu dengan sekutunya dari NATO, Sullivan menggambarkan pembicaraan dengan Yang Jiechi sebagai hal yang produktif.
“Itu adalah kesempatan nyata, di balik pintu tertutup, untuk benar-benar saling mengungkapkan perspektif dan niat kami yang berbeda,” kata Sullivan.
Pertemuan itu, tambahnya, adalah cara untuk melakukan yang terbaik untuk menciptakan keadaan di mana persaingan antara AS dan China, yang merupakan persaingan yang ketat, dapat dikelola secara bertanggung jawab dan tidak mengarah ke konflik atau konfrontasi.
Para pejabat AS telah menyatakan kekhawatiran yang meningkat dalam beberapa hari terakhir, menggambarkan perilaku China terhadap Taiwan sebagai semakin agresif.
Kekhawatiran telah meningkat dengan serangan udara berulang, dengan Beijing mengirim lebih dari 150 jet militer ke wilayah udara Taiwan selama beberapa hari.
tulis komentar anda