Malaysia Marah Lautnya Dimasuki Kapal-kapal China
Selasa, 05 Oktober 2021 - 10:04 WIB
KUALA LUMPUR - Malaysia marah setelah kapal-kapal China memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)-nya di Laut China Selatan yang disengketakan.
Kementerian Luar Negeri setempat telah memanggil duta besar China pada hari Senin (4/10/2021).
"Kuala Lumpur memanggil Duta Besar China Ouyang Yujing untuk menyampaikan posisi dan protes Malaysia terhadap keberadaan dan aktivitas kapal China, termasuk kapal survei, di Zona Ekonomi Eksklusif Malaysia," kata Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam sebuah pernyataan, yang dilansir AFP, Selasa (5/10/2021).
Kementerian itu menuduh China melanggar hukum lokal dan internasional dengan kehadiran kapal-kapalnya di lepas pantai negara bagian Sabah dan Sarawak, di bagian pulau Kalimantan, Malaysia.
Protes Malaysia terhadap China terkait masalah tersebut merupakan yang kedua kalinya sepanjang tahun ini.
Pada bulan Juni, Malaysia mengerahkan jet-jet tempur untuk mencegat 16 pesawat militer China yang muncul dari Kalimantan di atas Laut China Selatan, di mana ia memiliki klaim teritorial yang tumpang tindih dengan Beijing.
Malaysia menuduh China melanggar kedaulatannya, sementara Beijing mengatakan penerbangan itu adalah pelatihan rutin.
Kementerian Luar Negeri setempat telah memanggil duta besar China pada hari Senin (4/10/2021).
"Kuala Lumpur memanggil Duta Besar China Ouyang Yujing untuk menyampaikan posisi dan protes Malaysia terhadap keberadaan dan aktivitas kapal China, termasuk kapal survei, di Zona Ekonomi Eksklusif Malaysia," kata Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam sebuah pernyataan, yang dilansir AFP, Selasa (5/10/2021).
Kementerian itu menuduh China melanggar hukum lokal dan internasional dengan kehadiran kapal-kapalnya di lepas pantai negara bagian Sabah dan Sarawak, di bagian pulau Kalimantan, Malaysia.
Protes Malaysia terhadap China terkait masalah tersebut merupakan yang kedua kalinya sepanjang tahun ini.
Pada bulan Juni, Malaysia mengerahkan jet-jet tempur untuk mencegat 16 pesawat militer China yang muncul dari Kalimantan di atas Laut China Selatan, di mana ia memiliki klaim teritorial yang tumpang tindih dengan Beijing.
Malaysia menuduh China melanggar kedaulatannya, sementara Beijing mengatakan penerbangan itu adalah pelatihan rutin.
Lihat Juga :
tulis komentar anda