Sepak Terjang Adik Kim Jong-un yang Akan Jadi Wanita Paling Berbahaya di Dunia

Sabtu, 02 Oktober 2021 - 07:37 WIB
“Dua hari kemudian Kim Jong-un mengirim pesan belasungkawa atas merebaknya Covid-19 di Korea Selatan. Ini 'menggarisbawahi persahabatan dan kepercayaannya yang tak tergoyahkan terhadap Presiden Moon dan mengatakan bahwa dia akan terus mengirimkan harapan terbaiknya agar Presiden Moon dapat mengatasinya'," lanjut Lim.

“Pesan itu membuat pengamat Korea bingung, apakah saudara kandung itu berselisih atas hubungan Korea Utara-Korea Selatan atau apakah ini menunjukkan diplomasi ‘polisi baik-polisi jahat’.”

Pertarungan Sengit untuk Kekuasaan

Spekulasi tentang kesehatan Kim Jong-un meningkat sekali lagi baru-baru ini ketika pemimpin tersebut tampil di depan umum dengan tubuh yang jauh lebih ramping.

Sudah bertahun-tahun desas-desus penyakit terus-menerus mengikuti penampakan memar aneh di tubuhnya, serta perban yang tidak disembunyikan dengan baik.

Leonid Petroc, pakar Studi Korea di Universitas Nasional Australia, mengatakan jika sesuatu terjadi pada Kim Jong-un, “perebutan kekuasaan yang sengit tidak dapat dihindari”.

“Kepemimpinan kolektif yang terdiri dari petinggi militer dan sesepuh partai kemungkinan akan turun tangan dan menjalankan negara,” kata Petroc kepada news.com.au, Sabtu (2/10/2021).

“Kim Yo-jong mungkin terlalu kejam dan tak terduga untuk ditoleransi oleh elite Korea Utara. Mereka telah hidup dalam ketakutan cukup lama dan tidak akan membutuhkan lalim lain dengan aturan baru untuk bertahan hidup.”

"Partai dan tentara dapat beralih ke anggota keluarga yang lebih lembut—dan lebih lemah untuk memimpin, untuk memberi mereka legitimasi untuk memerintah Korea Utara," paparnya.

Tetapi negara ini kehabisan kandidat potensial, dengan banyak kemungkinan ahli waris laki-laki telah dieksekusi atau dibunuh.

"Termasuk Kim Jong-nam, saudara tiri Kim Jong-un yang dibunuh dengan racun saraf VX di bandara Kuala Lumpur di Malaysia pada 2017," kata Lim.

“Dan pamannya, Jang Song-thaek, yang dilaporkan dieksekusi oleh regu tembak pada tahun 2013 setelah dituduh sebagai kontra-revolusioner."

Seorang Pewaris yang Jelas?

Lim mengatakan mengamankan kepemimpinan Korea Utara tampaknya bergantung pada perebutan kendali atas "kekuatan trinitas militer, partai, dan rakyat".

Kim Yo-jong telah memantapkan dirinya sebagai kekuatan hubungan luar negeri.

“Mengikuti apa yang dilaporkan sebagai kemenangan diplomatiknya di Olimpiade Musim Dingin, profilnya tumbuh saat dia bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping, dan hadir di ketiga pertemuan tatap muka antara saudara laki-lakinya dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump,” lanjut Lim.

“Dia sudah dua kali diangkat ke politbiro, pada 2017 hingga 2019 dan 2020 hingga 2021," katanya.

“Selain itu, dia juga seorang pemimpin Departemen Propaganda dan Agitasi, di mana dia telah meningkatkan kultus kepribadian di sekitar kakaknya serta membuat pernyataan rutin tentang hubungan luar negeri Korea Utara," paparnya.

“Dia diyakini menikah dengan Choe Song, putra bungsu dari sekretaris Partai Buruh Korea, Choe Ryong Hae, yang memberinya sumber kekuatan politik lainnya.”

Faktor-faktor itu memberinya pengakuan yang kuat di antara orang-orang Korea Utara, serta pengaruh di dalam partai.

“Tapi dia belum ditunjuk untuk posisi di Komisi Pertahanan Nasional (NDC),” kata Lim, menunjukkan bahwa ayah dan saudara laki-lakinya sama-sama menjadi tokoh terkemuka di NDC, yang mengendalikan militer.

“Jika itu terjadi dalam waktu dekat, itu mungkin pertanda bahwa Korea Utara sedang mempersiapkan pemimpin wanita pertamanya," imbuh Lim.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More