Jenderal Tertinggi Pentagon: AS Kalah dalam Perang 20 Tahun di Afghanistan

Kamis, 30 September 2021 - 08:26 WIB
Jenderal Mark Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan AS, akui negaranya kalah dalam perang 20 tahun di Afghanistan. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Jenderal tertinggi Pentagon, Mark Milley, blakblakan mengakui Amerika Serikat (AS) kalah dalam perang 20 tahun di Afghanistan .

“Jelas, jelas bagi kita semua, bahwa perang di Afghanistan tidak berakhir seperti yang kita inginkan, dengan Taliban berkuasa di Kabul,” kata Jenderal Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan AS, di hadapan Komite Angkatan Bersenjata Parlemen, hari Rabu, yang dilansir AFP, Kamis (30/9/2021).



"Perang adalah kegagalan strategis," katanya lagi kepada komite yang mendengar tentang penarikan pasukan AS dari Afghanistan dan evakuasi yang kacau dari Kabul.



“Itu tidak hilang dalam 20 hari terakhir atau bahkan 20 bulan,” kata Milley.

“Ada efek kumulatif dari serangkaian keputusan strategis yang mundur,” lanjut jenderal yang jadi penasihat militer utama Presiden Joe Biden.

Presiden Biden-lah yang memerintahkan diakhirinya kehadiran pasukan AS selama 20 tahun di Afghanistan.

“Setiap kali Anda mendapatkan beberapa fenomena seperti perang yang kalah—dan itu telah terjadi, dalam arti kami menyelesaikan tugas strategis kami untuk melindungi Amerika dari al-Qaeda, tetapi tentu saja keadaan akhir jauh berbeda dari yang kami inginkan," ucap Milley.

“Jadi, setiap kali fenomena seperti itu terjadi, ada banyak sekali faktor penyebabnya,” katanya. “Dan kita harus mencari tahu itu. Banyak pelajaran yang didapat di sini.”

Milley menyebutkan sejumlah faktor yang bertanggung jawab atas kekalahan AS karena hilangnya kesempatan untuk menangkap atau membunuh pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden di Tora Bora segera setelah invasi AS ke Afghanistan pada 2001.



Dia juga mengutip keputusan tahun 2003 untuk menyerang Irak, yang menggeser pasukan AS dari Afghanistan."Yang tidak secara efektif berurusan dengan Pakistan sebagai tempat perlindungan (Taliban),” katanya.

Invasi ke Irak itu pula yang membuat AS menarik beberapa penasihat militernya dari Afghanistan.

Biden, pada bulan April, memerintahkan penarikan penuh pasukan AS dari Afghanistan pada 31 Agustus, menindaklanjuti kesepakatan yang dicapai dengan Taliban oleh mantan presiden Donald Trump.

Milley dan Jenderal Kenneth McKenzie, komandan Komando Pusat AS, sebelumnya mengatakan kepada komite Parlemen bahwa mereka secara pribadi merekomendasikan bahwa sekitar 2.500 tentara tetap berada di tanah di Afghanistan.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan Biden telah menerima saran "terpisah" tentang apa yang harus dilakukan di Afghanistan, yang diserbu Amerika Serikat setelah serangan al-Qaeda 11 September 2001 di New York dan Washington.

“Pada akhirnya, terserah panglima tertinggi untuk membuat keputusan,” kata Psaki. “Dia membuat keputusan bahwa sudah waktunya untuk mengakhiri perang 20 tahun.”
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More