Kim Jong-un Tak Awasi Tembakan Rudal Hipersonik Hwangsong-8 Korut
Rabu, 29 September 2021 - 14:26 WIB
PYONGYANG - Kim Jong-un , pemimpin Korea Utara (Korut), tidak mengawasi langsung uji tembak rudal misterius yang telah dikonfirmasi sebagai rudal hipersonik Hwangsong-8.
Media pemerintah, KCNA, pada Rabu (29/9/2021), melaporkan uji tembak senjata supercepat itu diawasi oleh Park Jeong-cheon, anggota berpangkat tinggi dari politbiro Komite Pusat Partai Buruh Korea yang berkuasa di Korut.
Tak dijelaskan keberadaan Kim Jong-un atau pun alasan mengapa diktator muda itu tidak mengawasi langsung uji tembak misil hipersonik yang berlangsung Selasa (28/9/2021).
Rudal Hwangsong-8 ditembakkan ke Laut Timur atau Laut Jepang tepat saat Duta Besar (Dubes) Korut untuk PBB Kim Song naik podium di auditorium Majelis Umum PBB untuk berpidato.
Manuver Pyongyang itu terjadi ketika rezim Kim Jong-un meminta Amerika Serikat dan Korea Selatan untuk menghilangkan “standar ganda” mereka pada program senjata untuk memulai kembali pembicaraan diplomatik.
"Pengembangan sistem senjata meningkatkan kemampuan pertahanan Korea Utara," tulis KCNA, yang menggambarkan rudal hipersonik itu sebagai “senjata strategis”.
Korea Utara terus mengembangkan sistem senjatanya di tengah kebuntuan pembicaraan yang bertujuan untuk membongkar persenjataan nuklir dan rudal balistiknya dengan imbalan keringanan sanksi AS.
“Dalam uji peluncuran pertama, para ilmuwan pertahanan nasional mengonfirmasi kontrol navigasi dan stabilitas rudal,” lanjut laporan KCNA.
Laporan itu mengatakan fokus uji coba rudal Hwasong-8 dilakukan pada target teknisnya, termasuk kemampuan manuver pemandu dan karakteristik penerbangan kendaraan peluncur hipersonik yang terlepas dengan hulu ledak.
Ankit Panda, seorang senior fellow di Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di AS, mengatakan rudal seri Hwasong menggunakan mesin propelan cair.
“Ini adalah uji coba pertama rudal propelan cair di Korea Utara sejak November 2017,” katanya dalam sebuah posting di Twitter.
Media pemerintah, KCNA, pada Rabu (29/9/2021), melaporkan uji tembak senjata supercepat itu diawasi oleh Park Jeong-cheon, anggota berpangkat tinggi dari politbiro Komite Pusat Partai Buruh Korea yang berkuasa di Korut.
Tak dijelaskan keberadaan Kim Jong-un atau pun alasan mengapa diktator muda itu tidak mengawasi langsung uji tembak misil hipersonik yang berlangsung Selasa (28/9/2021).
Rudal Hwangsong-8 ditembakkan ke Laut Timur atau Laut Jepang tepat saat Duta Besar (Dubes) Korut untuk PBB Kim Song naik podium di auditorium Majelis Umum PBB untuk berpidato.
Manuver Pyongyang itu terjadi ketika rezim Kim Jong-un meminta Amerika Serikat dan Korea Selatan untuk menghilangkan “standar ganda” mereka pada program senjata untuk memulai kembali pembicaraan diplomatik.
"Pengembangan sistem senjata meningkatkan kemampuan pertahanan Korea Utara," tulis KCNA, yang menggambarkan rudal hipersonik itu sebagai “senjata strategis”.
Korea Utara terus mengembangkan sistem senjatanya di tengah kebuntuan pembicaraan yang bertujuan untuk membongkar persenjataan nuklir dan rudal balistiknya dengan imbalan keringanan sanksi AS.
“Dalam uji peluncuran pertama, para ilmuwan pertahanan nasional mengonfirmasi kontrol navigasi dan stabilitas rudal,” lanjut laporan KCNA.
Laporan itu mengatakan fokus uji coba rudal Hwasong-8 dilakukan pada target teknisnya, termasuk kemampuan manuver pemandu dan karakteristik penerbangan kendaraan peluncur hipersonik yang terlepas dengan hulu ledak.
Ankit Panda, seorang senior fellow di Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di AS, mengatakan rudal seri Hwasong menggunakan mesin propelan cair.
“Ini adalah uji coba pertama rudal propelan cair di Korea Utara sejak November 2017,” katanya dalam sebuah posting di Twitter.
(min)
tulis komentar anda