Maroko Mendapat Pengiriman Pertama Drone Tempur Turki
Minggu, 26 September 2021 - 07:01 WIB
RABAT - Maroko telah menerima pengiriman drone tempur Turki awal bulan ini. Informasi itu diungkapkan website tidak resmi Far-Maroc yang didedikasikan untuk berita militer.
Laporan itu juga dirilis beberapa media lokal, termasuk Alarabiya pada Sabtu (25/9/2021). Kabar tersebut muncul saat ketegangan meningkat antara Maroko dan negara tetangga Aljazair dalam beberapa pekan terakhir.
Kedua negara terutama berselisih mengenai wilayah Sahara Barat yang disengketakan. Aljazair memutuskan hubungan dengan Maroko pada Agustus dengan mengklaim tindakan "provokasi dan permusuhan" oleh tetangganya.
Hubungan itu mendapat pukulan lain pekan ini ketika Aljazair pada Rabu mengatakan telah menutup wilayah udaranya untuk semua lalu lintas sipil dan militer Maroko.
Menurut Far-Maroc, kerajaan Afrika Utara itu memesan 13 drone Bayraktar TB2 dari Turki pada April dan batch pertama dari pesawat tak berawak itu tiba bulan ini.
“Rabat berusaha memodernisasi persenjataan Angkatan Bersenjata Maroko (FAR) untuk mempersiapkan segala bahaya dan permusuhan baru-baru ini," ungkap laporan itu tetapi tidak merinci topik ini.
Laporan itu juga dirilis beberapa media lokal, termasuk Alarabiya pada Sabtu (25/9/2021). Kabar tersebut muncul saat ketegangan meningkat antara Maroko dan negara tetangga Aljazair dalam beberapa pekan terakhir.
Kedua negara terutama berselisih mengenai wilayah Sahara Barat yang disengketakan. Aljazair memutuskan hubungan dengan Maroko pada Agustus dengan mengklaim tindakan "provokasi dan permusuhan" oleh tetangganya.
Hubungan itu mendapat pukulan lain pekan ini ketika Aljazair pada Rabu mengatakan telah menutup wilayah udaranya untuk semua lalu lintas sipil dan militer Maroko.
Menurut Far-Maroc, kerajaan Afrika Utara itu memesan 13 drone Bayraktar TB2 dari Turki pada April dan batch pertama dari pesawat tak berawak itu tiba bulan ini.
“Rabat berusaha memodernisasi persenjataan Angkatan Bersenjata Maroko (FAR) untuk mempersiapkan segala bahaya dan permusuhan baru-baru ini," ungkap laporan itu tetapi tidak merinci topik ini.
tulis komentar anda