Menhan Israel Minta Maaf atas Insiden Penembakan Warga Palestina
Senin, 01 Juni 2020 - 10:56 WIB
TEL AVIV - Menteri pertahanan Israel, Benny Gantz meminta maaf atas penembakan yang dilakukan seorang polisi Israel terhadap seorang pria Palestina autis yang tidak bersenjata. Gantz berjanji akan ada penyelidikan menyeluruh mengenai insiden ini.
Penembakan Iyad Halak, 32, di Kota Tua Yerusalem menarik kecaman luas dan menghidupkan kembali tuduhan penggunaan kekuatan berlebihan oleh pasukan keamanan Israel.
"Kami benar-benar menyesal tentang insiden di mana Iyad Halak ditembak mati dan kami berbagi dalam kesedihan keluarga. Saya yakin masalah ini akan diselidiki dengan cepat dan kesimpulan akan tercapai," ucap Gantz, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (1/6/2020).
Sebelumnya, juru bicara polisi Israel, Micky Rosenfeld menuturkan bahwa Halak ditembak karena polisi curiga pria Palestina itu membawa senjata.
"Mereka memanggilnya untuk berhenti dan mulai mengejarnya dengan berjalan kaki, selama pengejaran petugas juga menembaki tersangka," ujarnya, tanpa merinci korban jadi tersangka kasus apa.
Ketegangan telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir setelah Israel mengatakan pihaknya akan melanjutkan rencana untuk memperluas kedaulatan hingga ke area pemukiman Yahudi dan Lembah Jordan di Tepi Barat yang mereka duduki.
Palestina, negara-negara Arab, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan negara-negara Eropa telah menentang langkah aneksasi atau pencaplokan wilayah tersebut. Palestina sendiri telah mengakhiri kerja sama keamanan dengan Israel dan Amerika Serikat sebagai protes atas rencana rezim Zionis tersebut.
Lihat Juga: Eks Menhan Israel Yoav Gallant akan Pergi ke AS Meski Ada Surat Perintah Penangkapan ICC
Penembakan Iyad Halak, 32, di Kota Tua Yerusalem menarik kecaman luas dan menghidupkan kembali tuduhan penggunaan kekuatan berlebihan oleh pasukan keamanan Israel.
"Kami benar-benar menyesal tentang insiden di mana Iyad Halak ditembak mati dan kami berbagi dalam kesedihan keluarga. Saya yakin masalah ini akan diselidiki dengan cepat dan kesimpulan akan tercapai," ucap Gantz, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (1/6/2020).
Sebelumnya, juru bicara polisi Israel, Micky Rosenfeld menuturkan bahwa Halak ditembak karena polisi curiga pria Palestina itu membawa senjata.
"Mereka memanggilnya untuk berhenti dan mulai mengejarnya dengan berjalan kaki, selama pengejaran petugas juga menembaki tersangka," ujarnya, tanpa merinci korban jadi tersangka kasus apa.
Ketegangan telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir setelah Israel mengatakan pihaknya akan melanjutkan rencana untuk memperluas kedaulatan hingga ke area pemukiman Yahudi dan Lembah Jordan di Tepi Barat yang mereka duduki.
Palestina, negara-negara Arab, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan negara-negara Eropa telah menentang langkah aneksasi atau pencaplokan wilayah tersebut. Palestina sendiri telah mengakhiri kerja sama keamanan dengan Israel dan Amerika Serikat sebagai protes atas rencana rezim Zionis tersebut.
Lihat Juga: Eks Menhan Israel Yoav Gallant akan Pergi ke AS Meski Ada Surat Perintah Penangkapan ICC
(esn)
tulis komentar anda