Pakar Top China: Australia Tak Berotak Sekarang Jadi Target Perang Nuklir
Selasa, 21 September 2021 - 10:14 WIB
“Momen yang menentukan adalah jika Australia akan dipersenjatai dengan kapal selam nuklir untuk diproduksi secara lokal di Australia," ujarnya.
“Itu berarti Australia akan kehilangan hak istimewa untuk tidak menjadi sasaran senjata nuklir negara lain dan itu harus menjadi peringatan bagi semua warga Australia," paparnya.
"Apakah Anda benar-benar ingin menjadi target dalam kemungkinan perang nuklir atau Anda ingin bebas dari ancaman nuklir?" imbuh dia.
Tuan rumah "China Tonight" ABC, Stan Grant menolak, menanyakan mengapa Australia akan menjadi target perang nuklir mengingat kapal selam hanya bertenaga nuklir dan tidak akan membawa hulu ledak nuklir.
Gao menggandakan peringatannya.
“Apa pun yang Anda lakukan akan memiliki konsekuensi, dan ini adalah konsekuensi yang paling mendalam,” katanya.
“Dan Australia, Amerika Serikat dan Inggris dituduh melanggar Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir, yang merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional," imbuh dia. "Dan itu akan memiliki konsekuensi."
Gao juga mengecam hubungan dekat militer Canberra dengan Washington, mengeklaim Australia memiliki "perjanjian darah" dengan AS.
“Jika Amerika Serikat menembakkan satu tembakan, Anda orang Australia tidak punya pilihan selain bertarung bersama,” katanya.
“Itu berarti Australia akan kehilangan hak istimewa untuk tidak menjadi sasaran senjata nuklir negara lain dan itu harus menjadi peringatan bagi semua warga Australia," paparnya.
"Apakah Anda benar-benar ingin menjadi target dalam kemungkinan perang nuklir atau Anda ingin bebas dari ancaman nuklir?" imbuh dia.
Tuan rumah "China Tonight" ABC, Stan Grant menolak, menanyakan mengapa Australia akan menjadi target perang nuklir mengingat kapal selam hanya bertenaga nuklir dan tidak akan membawa hulu ledak nuklir.
Gao menggandakan peringatannya.
“Apa pun yang Anda lakukan akan memiliki konsekuensi, dan ini adalah konsekuensi yang paling mendalam,” katanya.
“Dan Australia, Amerika Serikat dan Inggris dituduh melanggar Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir, yang merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional," imbuh dia. "Dan itu akan memiliki konsekuensi."
Gao juga mengecam hubungan dekat militer Canberra dengan Washington, mengeklaim Australia memiliki "perjanjian darah" dengan AS.
“Jika Amerika Serikat menembakkan satu tembakan, Anda orang Australia tidak punya pilihan selain bertarung bersama,” katanya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda