Canggihnya Mossad Bunuh Ilmuwan Nuklir Iran Pakai Robot Pembunuh AI
Senin, 20 September 2021 - 08:39 WIB
TEL AVIV - Laporan investigasi New York Times mengungkap bagaimana Mossad , badan intelijen Israel, menggunakan teknologi canggih artificial intelligence (AI) untuk membunuh ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh .
Teknologi itu diterapkan dalam robot pembunuh yang dikendalikan dari jarak jauh atau remote control.
Laporan dimulai dengan rutinitas sang ilmuwan yang bangun satu jam sebelum fajar. Dia bangun pagi untuk mempelajari filsafat Islam sebelum memulai aktivitas selanjutnya.
Sore itu, dia dan istrinya akan meninggalkan rumah liburan mereka di Laut Kaspia dan berkendara ke rumah pedesaan mereka di Absard, sebuah kota pedesaan di sebelah timur Teheran, di mana mereka berencana untuk menghabiskan akhir pekan.
Badan intelijen Iran telah memperingatkannya tentang kemungkinan rencana pembunuhan, tetapi Fakhrizadeh menepisnya.
Yakin bahwa Fakhrizadeh memimpin upaya Iran untuk membangun bom nuklir, Israel ingin membunuhnya setidaknya selama 14 tahun.
Tetapi ada begitu banyak ancaman dan plot sehingga dia tidak lagi memperhatikannya.
Terlepas dari posisinya yang menonjol di militer Iran, Fakhrizadeh ingin hidup normal.
Teknologi itu diterapkan dalam robot pembunuh yang dikendalikan dari jarak jauh atau remote control.
Laporan dimulai dengan rutinitas sang ilmuwan yang bangun satu jam sebelum fajar. Dia bangun pagi untuk mempelajari filsafat Islam sebelum memulai aktivitas selanjutnya.
Sore itu, dia dan istrinya akan meninggalkan rumah liburan mereka di Laut Kaspia dan berkendara ke rumah pedesaan mereka di Absard, sebuah kota pedesaan di sebelah timur Teheran, di mana mereka berencana untuk menghabiskan akhir pekan.
Badan intelijen Iran telah memperingatkannya tentang kemungkinan rencana pembunuhan, tetapi Fakhrizadeh menepisnya.
Yakin bahwa Fakhrizadeh memimpin upaya Iran untuk membangun bom nuklir, Israel ingin membunuhnya setidaknya selama 14 tahun.
Tetapi ada begitu banyak ancaman dan plot sehingga dia tidak lagi memperhatikannya.
Terlepas dari posisinya yang menonjol di militer Iran, Fakhrizadeh ingin hidup normal.
tulis komentar anda