Legenda Tinju Manny Pacquiao Maju Capres setelah Hujat Korupsi Rezim Duterte
Senin, 20 September 2021 - 07:56 WIB
MANILA - Legenda tinju Manny Pacquiao memutuskan maju sebagai calon presiden (capres) Filipina tahun depan. Dia bertekad memimpin negaranya setelah menghujat korupsi rezim pemerintah Presiden Rodrigo Duterte .
Salah satu petinju terhebat sepanjang masa dan satu-satunya orang yang memegang gelar dunia dalam delapan divisi, Pacquiao menerima pencalonan oleh sekutu politiknya selama majelis nasional faksi yang dipimpinnya di partai PDP-Laban yang berkuasa. Keputusan dia ambil beberapa hari setelah faksi saingan menominasikan ajudan lama Duterte, Christopher "Bong" Go, sebagai calon presiden.
Faksi itu menominasikan Duterte sebagai wakil presiden, sebuah langkah yang oleh para kritikus disebut sebagai taktik sinis oleh Duterte untuk mempertahankan kekuasaan.
Duterte dilarang oleh konstitusi mencalonkan diri sebagai presiden untuk periode kedua selama enam tahun ke depan.
Go menolak pencalonan, tetapi keretakan antara faksi Pacquiao dan Duterte telah meningkat.
“Saya seorang petarung dan saya akan selalu menjadi petarung di dalam dan di luar ring,” kata Pacquiao, seorang senator berusia 42 tahun, dalam pidato yang disiarkan langsung selama pertemuan tersebut.
“Saya menerima pencalonan Anda sebagai calon presiden Republik Filipina," katanya lagi, seperti dikutip The Guardian, Senin (20/9/2021).
Faksi Pacquiao belum menyatakan dukungan untuk tawaran Duterte sebagai wakil presiden.
Salah satu petinju terhebat sepanjang masa dan satu-satunya orang yang memegang gelar dunia dalam delapan divisi, Pacquiao menerima pencalonan oleh sekutu politiknya selama majelis nasional faksi yang dipimpinnya di partai PDP-Laban yang berkuasa. Keputusan dia ambil beberapa hari setelah faksi saingan menominasikan ajudan lama Duterte, Christopher "Bong" Go, sebagai calon presiden.
Faksi itu menominasikan Duterte sebagai wakil presiden, sebuah langkah yang oleh para kritikus disebut sebagai taktik sinis oleh Duterte untuk mempertahankan kekuasaan.
Duterte dilarang oleh konstitusi mencalonkan diri sebagai presiden untuk periode kedua selama enam tahun ke depan.
Go menolak pencalonan, tetapi keretakan antara faksi Pacquiao dan Duterte telah meningkat.
“Saya seorang petarung dan saya akan selalu menjadi petarung di dalam dan di luar ring,” kata Pacquiao, seorang senator berusia 42 tahun, dalam pidato yang disiarkan langsung selama pertemuan tersebut.
“Saya menerima pencalonan Anda sebagai calon presiden Republik Filipina," katanya lagi, seperti dikutip The Guardian, Senin (20/9/2021).
Faksi Pacquiao belum menyatakan dukungan untuk tawaran Duterte sebagai wakil presiden.
tulis komentar anda