Rencana Israel Caplok Tepi Barat Sarat dengan Bencana

Senin, 01 Juni 2020 - 06:18 WIB
Ilustrasi
TEL AVIV - Rencana Israel untuk mencaplok lebih banyak tanah dari wilayah Palestina yang diduduki di Tepi Barat akan membawa bencana baru bagi warga Palestina. Para pejabat dan pengamat menyebut, ini bisa mirip dengan eksodus massal warga Palestina pada tahun 1948, yang dikenal sebagai Nakba.

"Pencaplokan Lembah Jordan adalah upaya untuk menyelesaikan bencana tahun 1948 dan untuk sepenuhnya melenyapkan perjuangan Palestina," kata Hanan Ashrawi, anggota Dewan Legislatif Palestina, seperti dilansir Anadolu Agency.

(Baca: Yordania Ingatkan AS-Inggris Soal Pencaplokan Tepi Barat oleh Israel )

Peringatan ke-72 Nakba tiba pada saat pemerintah sayap kanan ekstremis di Israel bertekad untuk memperluas wilayahnya ke semua wilayah Palestina.

Ashrawi, yang menjabat sebagai juru bicara resmi delegasi Palestina untuk proses perdamaian Timur Tengah pada awal 90-an, menyalahkan pemerintah Amerika Serikat (AS) atas hal itu. Dia mengatakan, AS adalah mitra dalam kejahatan pada saat dunia disibukkan dengan pecahnya Covid-19.



Ia berharap negara-negara Eropa akan berbicara menentang aneksasi. "Ada beberapa langkah internasional dan ancaman terhadap Israel. Ada negara-negara Eropa yang akan bergerak dan tidak akan tinggal diam dalam menghadapi aneksasi," ucapnya.

"Selain itu, ancaman Yordania baru-baru ini terhadap Israel jika menerapkan aneksasi yang menimbulkan ancaman eksistensial karena aneksasi akan diterapkan di perbatasan Yordania juga," katanya.

Ashrawi kemudian mengatakan bahwa Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) telah mendesak semua lembaga internasional untuk melindungi perjuangan Palestina demi mematuhi hukum dan norma internasional.

PLO telah meminta negara-negara Eropa untuk mengambil langkah proaktif yang mendesak untuk mencegah langkah Israel. "Ada pesan yang jelas kepada Israel, bahwa Eropa tidak akan diam tentang aneksasi," katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More