Fakta Baru Baku Tembak di Istana Presiden, Tokoh Moderat Taliban Baradar Tersingkir

Sabtu, 18 September 2021 - 19:01 WIB
“Pengawal kedua tokoh itu kemudian langsung terlibat keributan dan saling menembak satu sama lain, membunuh dan melukai beberapa orang dari mereka,” tutur orang-orang yang mengetahui kejadian itu.

Meski Baradar tidak terluka, dia telah meninggalkan ibu kota Kabul dan menuju ke Kandahar, basis Taliban, untuk berbicara dengan Pemimpin Tertinggi Haibatullah Akhundzada yang secara efektif menjadi pemimpin spiritual Taliban.

Susunan kabinet yang dirilis pada 7 September tidak memasukkan siapa pun dari luar Taliban, dengan sekitar 90% tempat dipegang etnis Pashtun dari kelompok Taliban.

Anggota keluarga Haqqani menerima empat posisi, dengan Sirajuddin Haqqani, pemimpin Jaringan Haqqani yang ada dalam daftar paling diburu FBI untuk terorisme, menjadi penjabat menteri dalam negeri.

Baradar ditunjuk sebagai salah satu dari dua wakil perdana menteri Imarah Islam Afghanistan.

Perlu diketahui, kelompok Taliban dan Haqqani bergabung sekitar tahun 2016.

Orang-orang mengatakan kepala badan intelijen Pakistan, yang berada di Kabul selama diskusi, lebih mendukung Haqqani dibandingkan Baradar.

Baradar menghabiskan sekitar delapan tahun di penjara Pakistan sebelum pemerintahan Donald Trump memfasilitasi pembebasannya untuk berpartisipasi dalam pembicaraan damai.

Mullah Mohammad Hassan yang kurang dikenal publik justru dipilih sebagai perdana menteri (PM), bukannya Baradar.

“Hassan memiliki hubungan yang lebih baik dengan Islamabad dan bukan merupakan ancaman bagi faksi Haqqani,” ungkap sejumlah sumber.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More