Sebulan Kuasai Kabul, Taliban Hadapi Krisis Kemanusiaan

Rabu, 15 September 2021 - 19:48 WIB
“Lebih dari setengah asupan kalori harian warga Afghanistan berasal dari gandum,” terangnya.

Jika pertanian runtuh lebih jauh, Paulson memperingatkan, kondisi itu akan meningkatkan kekurangan gizi, meningkatkan perpindahan dan memperburuk situasi kemanusiaan.

Sementara itu antrean panjang masih terbentuk di luar bank, di mana batas penarikan mingguan sekitar USD200 telah diberlakukan untuk melindungi cadangan negara yang semakin menipis.

Pasar dadakan di mana orang-orang menjual barang-barang mereka bermunculan di seluruh Kabul, meskipun pembeli kekurangan pasokan.

Lembaga donor internasional telah menjanjikan lebih dari USD1 miliar untuk mencegah apa yang diperingatkan oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebagai "runtuhnya seluruh negara".

Bahkan dengan miliaran dolar dalam bantuan asing, ekonomi Afghanistan telah berjuang, dengan pertumbuhan yang gagal mengimbangi peningkatan populasi yang stabil. Pekerjaan langka dan banyak pekerja pemerintah tidak digaji setidaknya sejak Juli.



Sementara sebagian besar orang tampaknya menyambut baik berakhirnya pertempuran, namun kegembiraan itu telah diredam oleh penutupan ekonomi yang hampir terjadi.

“Keamanan cukup baik saat ini tetapi kami tidak mendapatkan apa-apa,” kata seorang tukang daging dari daerah Bibi Mahro di Kabul, yang menolak menyebutkan namanya.

“Setiap hari, segalanya menjadi lebih buruk bagi kami, lebih pahit. Ini benar-benar situasi yang buruk,” sambungnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More