Semenanjung Korea Memanas, Rusia Serukan Korut dan Korsel Menahan Diri
Rabu, 15 September 2021 - 19:21 WIB
MOSKOW - Rusia mendesak Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) untuk menahan diri setelah kedua negara di Semenanjung Korea itu melakukan uji coba rudal balistik . Seruan itu diungkapkan oleh juru bicara Kremlin , Dmitry Peskov.
"Pejabat pertahanan kami terus mengawasi situasi di wilayah ini," kata Peskov.
"Kami secara tradisional mendesak kedua belah pihak untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat meningkatkan ketegangan," katanya seperti dikutip dari TASS, Rabu (15/9/2021).
Pada hari Rabu, Korut meluncurkan dua rudal balistik menuju Laut Jepang. Peluncuran itu terjadi dua hari setelah Korut menembakkan rudal jelajahnya dalam sebuah uji coba tertutup.
Militer Korsel mengatakan dua rudal balistik tak dikenal ditembakkan ke perairan terbuka Laut Timur, juga dikenal sebagai Laut Jepang.
Beberapa jam kemudian, kantor kepresidenan Korsel yang mengatakan bahwa mereka telah melakukan uji coba peluncuran rudal balistik pertama dari kapal selam (SLBM).
Rudal tersebut dilaporkan telah diluncurkan di bawah air dari kapal selam Ahn Chang-ho. Blue House, sebutan untuk istana presiden Korsel, menambahkan bahwa rudal itu berhasil mengenai sasarannya.
"Presiden Moon mengamati uji tembak," kata para pejabat
SLBM yang menjalani uji tembak itu diyakini sebagai varian dari rudal balistik Hyunmoo-2B, yang memiliki jangkauan penerbangan sekitar 500 kilometer dan akan dilengkapi dengan hulu ledak konvensional. Rudal itu dilaporkan telah diberi nama sandi Hyunmoo 4-4.
Korsel menjadi negara kedelapan di dunia yang mengembangkan SLBM setelah Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Prancis, India, China, dan Korea Utara.
"Pejabat pertahanan kami terus mengawasi situasi di wilayah ini," kata Peskov.
"Kami secara tradisional mendesak kedua belah pihak untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat meningkatkan ketegangan," katanya seperti dikutip dari TASS, Rabu (15/9/2021).
Pada hari Rabu, Korut meluncurkan dua rudal balistik menuju Laut Jepang. Peluncuran itu terjadi dua hari setelah Korut menembakkan rudal jelajahnya dalam sebuah uji coba tertutup.
Militer Korsel mengatakan dua rudal balistik tak dikenal ditembakkan ke perairan terbuka Laut Timur, juga dikenal sebagai Laut Jepang.
Beberapa jam kemudian, kantor kepresidenan Korsel yang mengatakan bahwa mereka telah melakukan uji coba peluncuran rudal balistik pertama dari kapal selam (SLBM).
Rudal tersebut dilaporkan telah diluncurkan di bawah air dari kapal selam Ahn Chang-ho. Blue House, sebutan untuk istana presiden Korsel, menambahkan bahwa rudal itu berhasil mengenai sasarannya.
"Presiden Moon mengamati uji tembak," kata para pejabat
SLBM yang menjalani uji tembak itu diyakini sebagai varian dari rudal balistik Hyunmoo-2B, yang memiliki jangkauan penerbangan sekitar 500 kilometer dan akan dilengkapi dengan hulu ledak konvensional. Rudal itu dilaporkan telah diberi nama sandi Hyunmoo 4-4.
Korsel menjadi negara kedelapan di dunia yang mengembangkan SLBM setelah Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Prancis, India, China, dan Korea Utara.
(ian)
tulis komentar anda