Taliban Eksekusi Sniper Pasukan Khusus Afghanistan Sekutu Militer Inggris
Rabu, 15 September 2021 - 04:37 WIB
"Ini sepenuhnya dapat diprediksi ini akan terjadi untuk semua orang yang tertinggal yang tidak diberi bimbingan," kata Alexander-Cooper yang dilansir New York Post, Rabu (15/9/2021).
Dia mengatakan pembunuhan itu membuktikan bahwa deklarasi Taliban tentang amnesti bagi mereka yang bekerja melawan kelompok fundamentalis Islam itu hanyalah “fantasi".
The Times juga melaporkan bahwa seorang penerjemah yang juga gagal dievakuasi setelah membantu militer Inggris diculik oleh 25 orang pasukan Taliban dan dipukuli habis-habisan.
Pria itu, yang diidentifikasi sebagai Sharif Karimi, seorang ayah empat anak berusia 31 tahun, mengatakan dia kemudian ditahan selama empat hari di sel kecil dengan hampir tidak ada oksigen.
Dia akhirnya dibebaskan karena para tetua setempat turun tangan dan keluarganya berhasil membayar uang tebusan USD21.500.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa angkatan bersenjata negara itu mampu mengevakuasi lebih dari 15.000 orang dari Kabul.
“Sayangnya, kami tidak dapat mengevakuasi semua orang dalam waktu terbatas yang kami miliki,” kata departemen itu.
“Kami akan terus bekerja dengan mitra internasional untuk memastikan mereka memiliki jalan keluar yang aman dari Afghanistan,” imbuh Kementerian Pertahanan.
Kelompok Taliban belum berkomentar soal laporan tentang eksekusi terhadap mantan sniper pasukan khusus Afghanistan. Kelompok penguasa itu sebelumnya meminta para mantan tentara untuk bergabung dengan pemerintah Taliban dengan menjanjikan amnesti.
Dia mengatakan pembunuhan itu membuktikan bahwa deklarasi Taliban tentang amnesti bagi mereka yang bekerja melawan kelompok fundamentalis Islam itu hanyalah “fantasi".
The Times juga melaporkan bahwa seorang penerjemah yang juga gagal dievakuasi setelah membantu militer Inggris diculik oleh 25 orang pasukan Taliban dan dipukuli habis-habisan.
Pria itu, yang diidentifikasi sebagai Sharif Karimi, seorang ayah empat anak berusia 31 tahun, mengatakan dia kemudian ditahan selama empat hari di sel kecil dengan hampir tidak ada oksigen.
Dia akhirnya dibebaskan karena para tetua setempat turun tangan dan keluarganya berhasil membayar uang tebusan USD21.500.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa angkatan bersenjata negara itu mampu mengevakuasi lebih dari 15.000 orang dari Kabul.
“Sayangnya, kami tidak dapat mengevakuasi semua orang dalam waktu terbatas yang kami miliki,” kata departemen itu.
“Kami akan terus bekerja dengan mitra internasional untuk memastikan mereka memiliki jalan keluar yang aman dari Afghanistan,” imbuh Kementerian Pertahanan.
Kelompok Taliban belum berkomentar soal laporan tentang eksekusi terhadap mantan sniper pasukan khusus Afghanistan. Kelompok penguasa itu sebelumnya meminta para mantan tentara untuk bergabung dengan pemerintah Taliban dengan menjanjikan amnesti.
Lihat Juga :
tulis komentar anda