Tokoh Senior Taliban: Wanita Seharusnya Tak Bekerja Bersama Pria

Selasa, 14 September 2021 - 09:47 WIB
Dia menambahkan, "Syariat... tidak mengizinkan pria dan wanita untuk berkumpul atau duduk bersama di bawah satu atap. Laki-laki dan perempuan tidak bisa bekerja bersama. Itu jelas. Mereka tidak diizinkan datang ke kantor kami dan bekerja di kementerian kami."

Tidak jelas sejauh mana komentar Hashimi mencerminkan kebijakan pemerintah baru Afghanistan, meskipun tampaknya lebih berpengaruh dibandingkan komentar publik yang dibuat beberapa pejabat lain.

Pada hari-hari setelah penaklukan Kabul oleh Taliban, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan perempuan adalah bagian penting dari masyarakat dan mereka akan bekerja "di berbagai sektor".

Dia juga secara khusus mengikutsertakan pegawai perempuan dalam seruan agar birokrat pemerintah kembali bekerja.

Namun, penunjukan kabinet yang diumumkan pada 7 September tidak ada satu pun perempuan dan ada laporan luas tentang perempuan yang diberhentikan dari tempat kerja mereka.

Hashimi mengatakan larangan terhadap perempuan juga akan berlaku untuk sektor-sektor seperti media dan perbankan, di mana perempuan menjadi semakin menonjol sejak Taliban jatuh pada 2001 dan pemerintah yang didukung Barat berkuasa.

“Kontak antara laki-laki dan perempuan di luar rumah akan diperbolehkan dalam keadaan tertentu, misalnya saat berobat ke dokter laki-laki,” papar dia.

Perempuan juga harus diizinkan belajar dan bekerja di sektor pendidikan dan medis, di mana fasilitas terpisah dapat diatur untuk penggunaan eksklusif mereka.

"Kami tentu membutuhkan perempuan, misalnya dalam kedokteran, dalam pendidikan. Kami akan memiliki institusi terpisah untuk mereka, rumah sakit terpisah, universitas terpisah mungkin, sekolah terpisah, madrasah terpisah," ujar dia.

Pada Minggu (12/9/2021), menteri pendidikan baru Taliban mengatakan perempuan bisa belajar di universitas, tetapi harus dipisahkan dari laki-laki.

Perempuan telah melakukan beberapa protes di Afghanistan, menuntut agar hak-hak yang mereka dapat selama dua dekade terakhir dipertahankan. Beberapa demonstrasi telah dibubarkan orang-orang bersenjata Taliban yang melepaskan tembakan ke udara.

Peningkatan hak-hak perempuan lebih terlihat di pusat kota daripada daerah pedesaan yang sangat konservatif. Hal itu berulang kali disebut Amerika Serikat sebagai salah satu keberhasilan terbesar dari operasi 20 tahun di negara yang secara resmi berakhir pada 31 Agustus.

Tingkat partisipasi tenaga kerja perempuan mencapai 23% pada 2020, menurut Bank Dunia, naik dari nol ketika Taliban terakhir berkuasa.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More