Eks Wali Kota New York Hina Jenderal Tertinggi AS soal Afghanistan, Menyebutnya Idiot
Senin, 13 September 2021 - 12:39 WIB
WASHINGTON - Mantan wali kota New York, Rudy Giuliani, melontarkan hinaan kasar terhadap jenderal tertinggi Amerika Serikat (AS) Mark Milley atas penarikan tentara Amerika yang kacau dari Afghanistan . Dia bahkan menyebut sang jenderal "idiot".
Giuliani berpidato dalam acara makan malam di restoran Cipriani untuk memperingati serangan teroris 11 September 2001 atau 9/11.
Pada awalnya, Giuliani—yang pernah menjadi pengacara mantan presiden Donald Trump—mengejek aksen Inggris Ratu Elizabeth II dan membantah pernah bergaul dengan Pangeran Andrew dan wanita di bawah umur.
Dia ingat pada Februari 2002, hanya beberapa bulan setelah serangan 11 September 2001, dianugerahi gelar ksatria kehormatan oleh Ratu Elizabeth II sebagai pengakuan atas kepemimpinannya selama tragedi tersebut.
"Dia berkata, 'Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa pada 11 September'," kata Giuliani sambil mencoba meniru aksen Inggris Ratu Elizabeth II.
" 'Dan karena itu saya menjadikan Anda seorang ksatria kehormatan, komandan kerajaan, atau lainnya'," lanjut Giuliani menirukan ucapan sang ratu.
Giuliani kemudian menambahkan: "Saya menolak gelar ksatria karena jika Anda mengambil gelar ksatria, Anda harus kehilangan kewarganegaraan Anda."
Klaim itu tidak benar, karena beberapa orang Amerika telah dianugerahi gelar kebangsawanan tanpa harus melepaskan kewarganegaraan AS.
Giuliani berpidato dalam acara makan malam di restoran Cipriani untuk memperingati serangan teroris 11 September 2001 atau 9/11.
Pada awalnya, Giuliani—yang pernah menjadi pengacara mantan presiden Donald Trump—mengejek aksen Inggris Ratu Elizabeth II dan membantah pernah bergaul dengan Pangeran Andrew dan wanita di bawah umur.
Dia ingat pada Februari 2002, hanya beberapa bulan setelah serangan 11 September 2001, dianugerahi gelar ksatria kehormatan oleh Ratu Elizabeth II sebagai pengakuan atas kepemimpinannya selama tragedi tersebut.
"Dia berkata, 'Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa pada 11 September'," kata Giuliani sambil mencoba meniru aksen Inggris Ratu Elizabeth II.
" 'Dan karena itu saya menjadikan Anda seorang ksatria kehormatan, komandan kerajaan, atau lainnya'," lanjut Giuliani menirukan ucapan sang ratu.
Giuliani kemudian menambahkan: "Saya menolak gelar ksatria karena jika Anda mengambil gelar ksatria, Anda harus kehilangan kewarganegaraan Anda."
Klaim itu tidak benar, karena beberapa orang Amerika telah dianugerahi gelar kebangsawanan tanpa harus melepaskan kewarganegaraan AS.
tulis komentar anda