Biden Sebut China akan Miliki Masalah Serius dengan Taliban
Rabu, 08 September 2021 - 17:14 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) , Joe Biden mengatakan, China akan memiliki masalah dalam berurusan dengan Taliban setelah penarikan penuh AS dari Afghanistan. China adalah salah satu negara yang berbatasan langsung dengan Afghanistan.
Biden mengatakan, dia mengharapkan negara-negara tetangga Afghanistan, seperti China, Pakistan, Rusia dan Iran untuk membuat pengaturan dengan Taliban.
"China memiliki masalah nyata dengan Taliban, Jadi mereka akan mencoba membuat beberapa pengaturan, seperti halnya Pakistan, Rusia dan Iran,” kata Biden.
“Mereka semua mencoba untuk mencari tahu apa yang harusmereka lakukan sekarang. Jadi akan menarik untuk melihat apa yang terjadi,” sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (8/9/2021).
Sementara itu, sebelumnya Taliban telah mengumumkan komposisi pemerintah baru Afghanistan yang dibentuk setelah kelompok itu mengambil alih kekuasaan di negara tersebut.
Mullah Hasan Akhund, rekan pendiri gerakan itu Mullah Omar, ditunjuk sebagai kepala pemerintahan baru Afghanistan dan Sirajuddin Haqqani, yang organisasinya masuk dalam daftar terorisme AS, sebagai Menteri Dalam Negeri.
Sedangkan Mullah Abdul Ghani Baradar, kepala kantor politik gerakan itu dan sebelumnya disebut-sebut akan didapuk memimpin pemerintahan baru Afghanistan, malah ditunjuk sebagai wakil dari Akhund.
Taliban juga menegaskan siap menjalin hubungan dengan Washington yang melayani kepentingan Afghanistan dan AS. Meski begitu, kelompok tersebut dengan tegas menolak untuk membangun hubungan dengan Israel.
Biden mengatakan, dia mengharapkan negara-negara tetangga Afghanistan, seperti China, Pakistan, Rusia dan Iran untuk membuat pengaturan dengan Taliban.
"China memiliki masalah nyata dengan Taliban, Jadi mereka akan mencoba membuat beberapa pengaturan, seperti halnya Pakistan, Rusia dan Iran,” kata Biden.
“Mereka semua mencoba untuk mencari tahu apa yang harusmereka lakukan sekarang. Jadi akan menarik untuk melihat apa yang terjadi,” sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (8/9/2021).
Sementara itu, sebelumnya Taliban telah mengumumkan komposisi pemerintah baru Afghanistan yang dibentuk setelah kelompok itu mengambil alih kekuasaan di negara tersebut.
Mullah Hasan Akhund, rekan pendiri gerakan itu Mullah Omar, ditunjuk sebagai kepala pemerintahan baru Afghanistan dan Sirajuddin Haqqani, yang organisasinya masuk dalam daftar terorisme AS, sebagai Menteri Dalam Negeri.
Sedangkan Mullah Abdul Ghani Baradar, kepala kantor politik gerakan itu dan sebelumnya disebut-sebut akan didapuk memimpin pemerintahan baru Afghanistan, malah ditunjuk sebagai wakil dari Akhund.
Taliban juga menegaskan siap menjalin hubungan dengan Washington yang melayani kepentingan Afghanistan dan AS. Meski begitu, kelompok tersebut dengan tegas menolak untuk membangun hubungan dengan Israel.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda