Taliban Berkuasa, Kuliah Mahasiswa dan Mahasiswi Afghanistan Dipisahkan Tirai
Selasa, 07 September 2021 - 07:18 WIB
KABUL - Universitas dan sekolah di seluruh Afghanistan telah dibuka kembali setelah Taliban kekuasaan. Di bawah penguasa baru, mahasiswa dan mahasiswi dipisahkan dengan tirai saat kuliah dalam satu kelas atau di ruang yang sama.
Sejak berkuasa, apa yang dilakukan Taliban telah diawasi oleh kekuatan asingperihal apakah kelompok itu memenuhi janjinya untuk menghormati hak-hak perempuan.
Beberapa negara Barat mengatakan bantuan vital dan pengakuan terhadap pemerintah Taliban akan tergantung pada bagaimana mereka menjalankan negara, termasuk perlakuan mereka terhadap anak perempuan dan perempuan.
Ketika terakhir memerintah Afghanistan dari 1996-2001, kelompok itu melarang anak perempuan pergi ke sekolah dan perempuan pergi ke universitas serta bekerja.
Dosen dan mahasiswa di beberapa universitas di kota-kota terbesar Afghanistan—Kabul, Kandahar dan Herat—mengatakan kepada Reuters bahwa mahasiswi dipisahkan di kelas, diajar secara terpisah atau dibatasi pada bagian-bagian tertentu dari kampus.
"Memasang tirai tidak dapat diterima," kata Anjila, seorang mahasiswa berusia 21 tahun di Universitas Kabul yang kembali untuk menemukan ruang kelasnya dipartisi, kepada Reuters melalui telepon.
"Saya benar-benar merasa tidak enak ketika saya memasuki kelas...Kami secara bertahap kembali ke 20 tahun yang lalu," ujarnya, yang dilansir Selasa (7/9/2021).
Bahkan sebelum Taliban mengambil alih Afghanistan, Anjila mengatakan mahasiswi duduk terpisah dari mahasiswa. Tetapi ruang kelas tidak dibagi secara fisik.
Sejak berkuasa, apa yang dilakukan Taliban telah diawasi oleh kekuatan asingperihal apakah kelompok itu memenuhi janjinya untuk menghormati hak-hak perempuan.
Beberapa negara Barat mengatakan bantuan vital dan pengakuan terhadap pemerintah Taliban akan tergantung pada bagaimana mereka menjalankan negara, termasuk perlakuan mereka terhadap anak perempuan dan perempuan.
Ketika terakhir memerintah Afghanistan dari 1996-2001, kelompok itu melarang anak perempuan pergi ke sekolah dan perempuan pergi ke universitas serta bekerja.
Dosen dan mahasiswa di beberapa universitas di kota-kota terbesar Afghanistan—Kabul, Kandahar dan Herat—mengatakan kepada Reuters bahwa mahasiswi dipisahkan di kelas, diajar secara terpisah atau dibatasi pada bagian-bagian tertentu dari kampus.
"Memasang tirai tidak dapat diterima," kata Anjila, seorang mahasiswa berusia 21 tahun di Universitas Kabul yang kembali untuk menemukan ruang kelasnya dipartisi, kepada Reuters melalui telepon.
"Saya benar-benar merasa tidak enak ketika saya memasuki kelas...Kami secara bertahap kembali ke 20 tahun yang lalu," ujarnya, yang dilansir Selasa (7/9/2021).
Bahkan sebelum Taliban mengambil alih Afghanistan, Anjila mengatakan mahasiswi duduk terpisah dari mahasiswa. Tetapi ruang kelas tidak dibagi secara fisik.
Lihat Juga :
tulis komentar anda