Kapal Induk Baru Korsel Berpotensi Seperti HMS Queen Elizabeth Versi Mini

Sabtu, 04 September 2021 - 15:13 WIB
Desain kapal induk baru untuk Korea Selatan yang ditawarkan Hyundai Heavy Industries mirip kapal induk Inggris HMS Queen Elizabeth. Foto/Hyundai Heavy Industries
SEOUL - Kapal induk yang hendak dibangun Korea Selatan (Korsel)berpotensisepertikapal induk Inggris, HMS Queen Elizabeth , versi mini. Itu bisa terwujud jika Seoul memilih kontraktor pertahanan Inggris; Babcock International, sebagai mitra untuk proyek kapal baru Seoul.

Hyundai Heavy Industries (HHI) pada pekan ini menandatangani nota kesepahaman dengan Babcock International untuk bekerja sama merancang dan membangun CVX baru, kapal induk ringan Korea Selatan.





"Kemitraan ini untuk menggabungkan teknologi inti dari kedua perusahaan untuk memenangkan pesanan untuk desain dasar kapal induk ringan dan untuk membangun kapal," bunyi pernyataan HHI.

"Hyundai Heavy Industries dan Babcock telah berhasil menyelesaikan desain konseptual, tahap pertama desain kapal pada tahun lalu," lanjut pernyataan tersebut, seperti dikutip CNN, Sabtu (4/9/2021).

Babcock merancang dan membangun kapal induk kelas Queen Elizabeth untuk Inggris dan beroperasi di Busan, kota pelabuhan selatan Korea Selatan. Perusahaan tersebut, dalam sebuah pernyataan, mengaku merakit peralatan untuk program Angkatan Laut Korea Selatan.

Menurut HHI, sejak memulai proyek kapal khusus pada tahun 1975, Hyundai telah merancang dan membangun total 90 kapal perang dan kapal selam, termasuk kapal perusak berpeluru kendali kelas Aegis pertama Korea Selatan, Sejong, dan fregat generasi berikutnya, Incheon.

Namun, kesepakatan HHI dan Babcock bukan berarti bahwa pasangan perusahaan tersebut akan mendapatkan kontrak dari militer Korea Selatan. Raksasa industri negara, Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME), masih menjadi pesaing kuat.

Konsep desain kapal Hyundai, pertama kali terungkap pada eksposisi awal musim panas ini, menampilkan kemiripan yang luar biasa dengan HMS Queen Elizabeth dari Inggris.

Video promosi animasi perusahaan tentang desain kapal menunjukkan jalur lepas landas ski-jump untuk jet tempur siluman F-35, pulau kembar dan dua lift pesawat di kedua sisi dek penerbangan.

Ada juga area dek tambahan di bagian paling belakang kapal untuk mengoperasikan drone kecil dan untuk menyebarkan kendaraan permukaan tak berawak, serta kapal selam cebol tak berawak.

"[Itu] dapat dilengkapi dengan pesawat tempur lepas landas dan pendaratan vertikal, helikopter untuk manuver dan serangan amfibi, dan teknologi terbaru seperti teknologi pendukung serangan mendadak, sistem transfer persenjataan udara, dan sistem tempur terintegrasi juga diterapkan," sambung pernyataan HHI.

Desain kapal, dengan pulau kembar dan jalur ski-jump, menyerupai kapal induk baru Inggris, HMS Queen Elizabeth dan HMS Prince of Wales, meskipun ukurannya lebih kecil.

Hyundai mengatakan kapal rancangan mereka akan berbobot 30.000 ton, memiliki panjang 260 meter (850 kaki) dan lebar 57 meter (187 kaki).

Sebagai perbandingan, kapal kelas Queen Elizabeth di Inggris memiliki berat 65.000 ton, panjang 920 kaki dan memiliki lebar 240 kaki.

HMS Queen Elizabeth Angkatan Laut Kerajaan Inggris telah datang ke perairan Korea Selatan pada 30 Agustus untuk keterlibatan pertahanan di laut selama tiga hari di dekat Busan, sebagai bagian dari penempatan perdananya di Asia-Pasifik. Kapal itu awalnya direncanakan berlabuh di pelabuhan Busan, tetapi diubah karena tindakan pencegahan virus corona.

Sebuah desain saingan untuk kapal induk rancangan Hyundai berasal dari DSME. Kapal rancangan DSME juga menggunakan pengaturan pulau kembar tetapi tanpa jalur lepas landas ski-jump. Dek penerbangannya lebih mirip dengan kapal serbu amfibi Angkatan Laut Amerika Serikat.

Menurut pernyataan perusahaan DSME, kapal akan memiliki dek datar tanpa ski-jump, dan panjang totalnya adalah 263 meter (860 kaki). Ia juga memiliki dua elevator di sisi kanan untuk memindahkan pesawat-pesawat itu di antara dek.

DSME juga mengatakan kapal induknya akan dapat menempatkan 16 pesawat dan enam helikopter bersenjata di dek penerbangan, dengan 12 pesawat tempur ditempatkan di bawah dek untuk menciptakan ruang untuk perbaikan dan pemeliharaan.

Perusahaan itu mengatakan desainnya berfokus pada "level generasi serangan mendadak", yang mengacu pada jumlah kemungkinan lepas landas pesawat tempur dalam periode tertentu.

DSME, dalam sebuah pernyataan, mengaku telah menandatangani kontrak penelitian kerjasama teknis dengan perusahaan galangan kapal Italia; Fincantieri, untuk menawar proyek desain program CVX.

Galangan kapal Fincantieri baru-baru ini dibangun dan sekarang sedang menguji kapal induk ringan seberat 30.000 ton untuk Angkatan Laut Italia.

Korea Selatan diperkirakan akan memutuskan perusahaan mana yang akan membangun kapal induk barunya tahun depan, dan mengoperasikannya sekitar tahun 2033.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More