China Larang Reality Show Pencarian Bakat dan Pria 'Banci' di TV

Jum'at, 03 September 2021 - 09:36 WIB
Penyanyi-aktor Kris Wu terlihat di sampul majalah mode di kios koran di Beijing, China 20 Juli 2021. China kini melarang tayangan reality show pencarian bakat. Foto/REUTERS/Tingshu Wang
BEIJING - China mengeluarkan aturan baru yang melarang reality show pencarian bakat. Stasiun televisi (TV) juga diperintahkan mempromosikan representasi pria yang lebih maskulin, bukan pria "banci".

Regulasi China ini bagian dari tindakan keras yang luas terhadap budaya pop yang dianggap Beijing "tidak bermoral" dan diyakini menyesatkan kaum muda.



Reality show pencarian bakat yang menempatkan ratusan calon penampil muda melalui kamp pelatihan yang ketat dan membuat mereka mendapatkan suara publik telah menjadi sangat populer di China, memicu kritik terhadap penggemar yang obsesif dan panutan yang buruk.

“Lembaga penyiaran dan TV tidak boleh menayangkan program pengembangan idola atau variety show dan reality show,” kata regulator siaran China, Administrasi Radio dan Televisi Nasional, dalam serangkaian peraturan baru yang diumumkan kemarin, seperti dikutip AFP, Jumat (3/9/2021).



Regulator memerintahkan penyiar untuk menolak “estetika abnormal” seperti pria “banci”, “influencer vulgar”, gaji bintang yang meningkat, dan artis dengan “moral yang hilang".

Dihadapkan dengan penurunan angka kelahiran, pihak berwenang China telah mencoba untuk menanamkan nilai-nilai maskulin tradisional pada kaum muda negara itu dengan meningkatkan kelas olahraga dan mengkritik penghibur pria yang menjadi model penampilan "banci" idol pop Korea.

"Para penyiar didesak untuk sangat mempromosikan budaya tradisional China yang luar biasa...dan budaya sosialis yang maju," imbuh rincian aturan baru tersebut.

Blogger populer China, Feng Xiaoyi, telah ditangguhkan akunnya oleh Douyin—TikTok versi China—minggu lalu karena “mempromosikan nilai-nilai yang tidak sehat” setelah beberapa pengguna mengeluh tentang video “banci” miliknya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More