AS Mungkin Harus Koordinasi dengan Taliban untuk Lawan ISIS

Kamis, 02 September 2021 - 07:15 WIB
Pernyataan para pejabat pertahanan itu datang dua hari setelah pasukan dan pejabat AS yang terakhir meninggalkan Afghanistan, mengakhiri lebih dari 20 tahun kehadiran Amerika di negara itu.

Beberapa hari sebelum penarikan terakhir AS, ISIS-K, sayap kelompok ekstremis di Afghanistan, melancarkan bom bunuh diri di bandara Kabul.

Pemboman itu menewaskan 13 prajurit AS dan lebih dari 100 warga Afghanistan, menjadi hari paling mematikan bagi militer AS di Afghanistan sejak 2011.

Presiden AS Joe Biden telah bersumpah "memburu" para penyerang dan sehari setelah pengeboman, Pentagon mengatakan pihaknya melakukan serangan drone di Afghanistan yang menewaskan seorang "perencana dan fasilitator" ISIS-K.

Taliban marah dengan serangan drone itu dan mengatakan AS seharusnya memberi tahu kelompok itu karena serangan itu di tanah Afghanistan.

Berbicara setelah pasukan terakhir AS meninggalkan Afghanistan, Biden menekankan AS “belum selesai” dengan ISIS-K.

Pejabat Pentagon mengatakan presiden memberi lampu hijau untuk lebih banyak serangan terhadap kelompok ekstremis.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More