Biden Sebut Evakuasi Kabul 'Sukses Luar Biasa' Meski Dikecam Sana-sini
Rabu, 01 September 2021 - 05:15 WIB
Yang lebih memalukan, Tentara Nasional Afghanistan yang didanai AS itu kalah sebelum serangan Taliban, seringkali tanpa melakukan perlawanan.
Biden telah menghadapi kritik tajam atas kegagalan nyata pemerintahannya untuk meramalkan keruntuhan yang cepat dari pemerintah dan militer Afghanistan, dan pada Selasa dia sekali lagi menyalahkan orang-orang Afghanistan.
Dia berasumsi militer Afghanistan yang berkekuatan 300.000 tentara akan menjadi "musuh kuat" bagi Taliban, tetapi pada akhirnya "asumsi itu ... ternyata tidak akurat."
Sifat penarikan AS itu sendiri juga telah telah dikritik, tetapi Biden menepis kritik itu.
Selama evakuasi, militer pergi sebelum warga sipil dan tanpa peralatan militer senilai miliaran dolar. Setelah mengeluarkan dana sangat besar, AS terpaksa pulang dan mengangkut lebih dari 120.000 warga AS dan pengungsi Afghanistan keluar dari bandara kota Kabul dengan satu landasan pacu.
“Intinya, tidak ada evakuasi dari akhir perang yang dapat Anda jalankan tanpa kerumitan, tantangan, dan ancaman yang kita hadapi. Tidak ada,” tegas Biden.
Namun kritik paling keras terhadap rencana evakuasi Biden datang setelah seorang pembom bunuh diri membunuh lebih dari 150 warga Afghanistan dan 13 tentara AS di luar bandara pada Kamis, bahkan ketika pejabat dan pasukan Pentagon di lapangan menyadari ancaman yang akan segera terjadi.
AS menanggapi dengan serangan drone terhadap seorang "perencana" dan "fasilitator" di balik serangan itu, dan serangan drone lainnya justru menyapu bersih keluarga dan anak-anak yang tidak bersalah di Kabul.
Biden tidak menyebutkan korban yang tidak diinginkan dari serangan ini, tetapi memperingatkan para teroris (ISIS-K, cabang regional dari kelompok teror Negara Islam) yang bertanggung jawab atas pemboman bandara Kabul, akan lebih banyak serangan dapat terjadi. “Kami belum selesai dengan Anda,” ujar Biden.
“Mereka yang ingin membahayakan Amerika. Ketahuilah ini, AS tidak akan pernah beristirahat. Kami tidak akan memaafkan, kami tidak akan melupakan, kami akan memburumu sampai ke ujung bumi,” tegas Biden.
Biden telah menghadapi kritik tajam atas kegagalan nyata pemerintahannya untuk meramalkan keruntuhan yang cepat dari pemerintah dan militer Afghanistan, dan pada Selasa dia sekali lagi menyalahkan orang-orang Afghanistan.
Dia berasumsi militer Afghanistan yang berkekuatan 300.000 tentara akan menjadi "musuh kuat" bagi Taliban, tetapi pada akhirnya "asumsi itu ... ternyata tidak akurat."
Sifat penarikan AS itu sendiri juga telah telah dikritik, tetapi Biden menepis kritik itu.
Selama evakuasi, militer pergi sebelum warga sipil dan tanpa peralatan militer senilai miliaran dolar. Setelah mengeluarkan dana sangat besar, AS terpaksa pulang dan mengangkut lebih dari 120.000 warga AS dan pengungsi Afghanistan keluar dari bandara kota Kabul dengan satu landasan pacu.
“Intinya, tidak ada evakuasi dari akhir perang yang dapat Anda jalankan tanpa kerumitan, tantangan, dan ancaman yang kita hadapi. Tidak ada,” tegas Biden.
Namun kritik paling keras terhadap rencana evakuasi Biden datang setelah seorang pembom bunuh diri membunuh lebih dari 150 warga Afghanistan dan 13 tentara AS di luar bandara pada Kamis, bahkan ketika pejabat dan pasukan Pentagon di lapangan menyadari ancaman yang akan segera terjadi.
AS menanggapi dengan serangan drone terhadap seorang "perencana" dan "fasilitator" di balik serangan itu, dan serangan drone lainnya justru menyapu bersih keluarga dan anak-anak yang tidak bersalah di Kabul.
Biden tidak menyebutkan korban yang tidak diinginkan dari serangan ini, tetapi memperingatkan para teroris (ISIS-K, cabang regional dari kelompok teror Negara Islam) yang bertanggung jawab atas pemboman bandara Kabul, akan lebih banyak serangan dapat terjadi. “Kami belum selesai dengan Anda,” ujar Biden.
“Mereka yang ingin membahayakan Amerika. Ketahuilah ini, AS tidak akan pernah beristirahat. Kami tidak akan memaafkan, kami tidak akan melupakan, kami akan memburumu sampai ke ujung bumi,” tegas Biden.
tulis komentar anda