Bos CIA Diam-diam Bertemu Pemimpin Taliban di Kabul
Selasa, 24 Agustus 2021 - 20:01 WIB
Sejak Taliban mengambil alih negara itu, dia telah menyuarakan nada perdamaian. Ia mengatakan bahwa kelompok militan sedang mencari sistem Islam di mana semua orang di Afghanistan dapat berpartisipasi tanpa diskriminasi dan hidup harmonis satu sama lain dalam suasana persaudaraan. Namun pernyataan itu muncul di tengah laporan beberapa sekolah perempuan ditutup dan Taliban menyita properti dan menyerang warga sipil di beberapa bagian negara itu.
Dalam pertemuannya dengan Burns pada hari Senin, Baradar menghadapi salah satu diplomat Amerika yang paling berpengalaman, mantan wakil menteri luar negeri yang juga menjabat sebagai duta besar AS untuk Rusia.
Pada bulan April, Burns melakukan perjalanan mendadak ke Afghanistan karena kekhawatiran meningkat tentang kemampuan pemerintah Afghanistan untuk menangkis Taliban setelah penarikan AS.
Sebagai direktur, Burns mengawasi agen mata-mata yang melatih unit pasukan khusus elit Afghanistan yang dipandang sebagai kekuatan potensial di negara itu, tetapi juga terlibat dalam pembunuhan di luar proses hukum dan pelanggaran hak asasi manusia.
Burns bersaksi di depan Kongres awal tahun ini bahwa baik ISIS maupun al-Qaeda di Afghanistan tidak memiliki kemampuan untuk melancarkan serangan di dalam Amerika Serikat. Namun dia mengatakan bahwa ketika tiba saatnya bagi militer AS untuk mundur, kemampuan pemerintah AS untuk mengumpulkan dan bertindak atas ancaman akan berkurang.
"Itu fakta," katanya saat itu.
Pada hari Senin, sebelum rincian pertemuan rahasia muncul, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price ditanya tentang mengapa pejabat senior AS tidak terlibat dengan Baradar, mengingat taruhannya di Afghanistan.
"Diskusi kami dengan Taliban telah operasional, taktis," kata Price.
Lihat Juga :
tulis komentar anda