Penarikan Pasukan AS Munculkan Kekosongan di Afghanistan

Senin, 23 Agustus 2021 - 00:07 WIB
Ilustrasi
NEW YORK - Pakar menilai penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) mempercepat berkuasanya kembali Taliban dan akhirnya menciptakan kekosongan di Afghanistan . Taliban bisa merebut kembali Afghanistan hanya sekitar dua pekan, setelah merebut Ibu Kota Provinsi pertama di negara itu.

Champa Patel, Direktur Program Asia-Pasifik di lembaga pemikir Chatham House, mengatakan, kalahnya pasukan yang didukung AS dengan sangat cepat oleh Taliban telah menciptakan kekosongan, bukan hanya politik, tapi juga keamanan. Dia mengatakan, konsekuensi serius ini tidak terelakkan setelah penarikan pasukan AS dari negara itu.





Kekosongan yang ada saat ini, jelasnya, bisa dimanfaatkan oleh banyak pihak, terutama oleh rival-rival AS, seperti Rusia dan China. “Yang membuat frustasi adalah analisis dan komentar yang ingin fokus pada apa artinya ini bagi pengaruh China dan Rusia di Afghanistan. Sekali lagi, Afghanistan telah diinstrumentasi untuk agenda negara lain,” ucapnya.

“Mengapa kita berbicara tentang apa artinya ini bagi persaingan kekuatan besar? AS, melalui keputusannya untuk mempercepat penarikan pasukan, menciptakan kekosongan politik dan keamanan ini,” sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya.

Patel mengatakan, apa yang sangat dibutuhkan sekarang adalah untuk memastikan perlindungan rakyat Afghanistan sehari-hari.

“Negara-negara harus memusatkan pikiran mereka untuk memfasilitasi visa, membantu orang untuk keselamatan, bantuan kemanusiaan di negara ini, dan mencari resolusi politik yang damai,” ujarnya.

Hameed Hakimi, seorang peneliti untuk program Asia-Pasifik dan program Eropa di lembaga yang sama itu mengatakan Afghanistan telah mengalami “berbagai gelombang menguras otak” karena rezim telah berubah dalam 43 tahun sejak konflik dimulai.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More