Sukarno Tower, Monumen Saksi Sejarah Persahabatan Indonesia dan Pakistan
Sabtu, 21 Agustus 2021 - 20:57 WIB
KARACHI - Dalam kunjungannya ke kota Larkana pada 12 Juli 2021, Konsul Jenderal Republik Indonesia Dr June Kuncoro Hadiningrat mendapati ada satu bangunan menarik di tengah kota, dengan nama Sukarno Tower.
Monumen dengan tinggi sekitar delapan meter tersebut ternyata merupakan bentuk apresiasi Pakistan dan simbol persahabatan kedua pemimpin bangsa, yaitu Perdana Menteri (PM) Zulfikar Ali Bhutto dan Presiden Sukarno, yang dibangun di jantung Kota Larkana, sebagai kampung halaman PM Zulfikar Ali Bhutto.
Kini, bangunan tersebut berada dibawah kepengurusan Komisioner kota Larkana, Shafiq Ahmed Mahesar.
Dalam pertemuannya dengan Konjen RI Karachi, Shafiq menyampaikan bahwa Sukarno Tower dibangun dan diresmikan Perdana Menteri Zulfikar Ali Bhutto pada 1972 sebagai simbol kekaguman Pakistan terhadap Presiden Sukarno kala itu yang memimpin bangsa Asia-Afrika dalam Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 untuk melawan segala jenis bentuk penjajahan dan kolonialisme di dunia.
Zulfikar Ali Bhutto yang pada saat itu masih menjabat sebagai Menteri Luar Negeri hadir dalam konferensi tersebut. Terdapat 4 (empat) pesan Bung Karno yang terpatri di monumen tersebut, yakni: Pertama, Fenomena Eksistensi Kehidupan Modern adalah Peningkatan dari peran massa.
Kedua, Lima Mutiara Berhargaku: Demokrasi, Percaya Kepada Satu Tuhan, Keadilan Sosial, Nasionalisme, dan Internationalisme.
Ketiga, Tujuanku bukanlah Negara untuk satu individu atau satu kelompok, tapi semua untuk semua, satu untuk semua, semua untuk satu.
Keempat, Jangan biarkan dunia berkata bahwa kemerdekaan kita merupakan sekedar hadiah dari diplomasi saja, tapi mereka harus tahu kita membelinya dengan darah, keringat dan kesungguhan kita.
Lebih lanjut, pertemuan Konjen RI dengan Komisioner Kota Larkana menyepakati rencana kerja sama untuk melakukan pemugaran dan revitalisasi, serta mempromosikan Sukarno Tower sebagai ikon landmark kota Larkana, dalam rangka memperingati 50 tahun dibangunnya monumen tersebut di tahun 2022.
Disamping itu, Shafiq menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Pemerintah Indonesia, serta mendukung dengan penuh upaya-upaya peningkatan kerja sama di bidang perdagangan, investasi, dan Pariwisata serta people-to-people contact khususnya melalui kerjasama pendidikan.
Monumen dengan tinggi sekitar delapan meter tersebut ternyata merupakan bentuk apresiasi Pakistan dan simbol persahabatan kedua pemimpin bangsa, yaitu Perdana Menteri (PM) Zulfikar Ali Bhutto dan Presiden Sukarno, yang dibangun di jantung Kota Larkana, sebagai kampung halaman PM Zulfikar Ali Bhutto.
Kini, bangunan tersebut berada dibawah kepengurusan Komisioner kota Larkana, Shafiq Ahmed Mahesar.
Dalam pertemuannya dengan Konjen RI Karachi, Shafiq menyampaikan bahwa Sukarno Tower dibangun dan diresmikan Perdana Menteri Zulfikar Ali Bhutto pada 1972 sebagai simbol kekaguman Pakistan terhadap Presiden Sukarno kala itu yang memimpin bangsa Asia-Afrika dalam Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 untuk melawan segala jenis bentuk penjajahan dan kolonialisme di dunia.
Zulfikar Ali Bhutto yang pada saat itu masih menjabat sebagai Menteri Luar Negeri hadir dalam konferensi tersebut. Terdapat 4 (empat) pesan Bung Karno yang terpatri di monumen tersebut, yakni: Pertama, Fenomena Eksistensi Kehidupan Modern adalah Peningkatan dari peran massa.
Kedua, Lima Mutiara Berhargaku: Demokrasi, Percaya Kepada Satu Tuhan, Keadilan Sosial, Nasionalisme, dan Internationalisme.
Ketiga, Tujuanku bukanlah Negara untuk satu individu atau satu kelompok, tapi semua untuk semua, satu untuk semua, semua untuk satu.
Keempat, Jangan biarkan dunia berkata bahwa kemerdekaan kita merupakan sekedar hadiah dari diplomasi saja, tapi mereka harus tahu kita membelinya dengan darah, keringat dan kesungguhan kita.
Lebih lanjut, pertemuan Konjen RI dengan Komisioner Kota Larkana menyepakati rencana kerja sama untuk melakukan pemugaran dan revitalisasi, serta mempromosikan Sukarno Tower sebagai ikon landmark kota Larkana, dalam rangka memperingati 50 tahun dibangunnya monumen tersebut di tahun 2022.
Disamping itu, Shafiq menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Pemerintah Indonesia, serta mendukung dengan penuh upaya-upaya peningkatan kerja sama di bidang perdagangan, investasi, dan Pariwisata serta people-to-people contact khususnya melalui kerjasama pendidikan.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda