Terjunkan 'Pasukan Sesungguhnya', China Gelar Latihan Penyerangan Dekat Taiwan

Rabu, 18 Agustus 2021 - 17:46 WIB
Terjukan pasukan sesungguhnya, China menggelar latihan penyerangan dekat Taiwan. Foto/Ilustrasi/Reuters
BEIJING - China melakukan latihan penyerangan di dekat Taiwan pada Selasa (17/8/2021), dengan kapal perang dan jet tempur di barat daya dan tenggara pulau itu. China mengatakan latihan itu dilakukan sebagai tanggapan terhadap gangguan eksternal dan provokasi.

Dalam sebuah pernyataan singkat, Komando Teater Timur PLA mengatakan kapal perang, pesawat anti-kapal selam dan jet tempur telah dikirim dekat dengan Taiwan untuk melakukan serangan tembakan bersama dan latihan lainnya menggunakan pasukan yang sebenarnya.

Pernyataan itu tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Pernyataan PLA juga mencatat bahwa baru-baru ini, Amerika Serikat (AS) dan Taiwan telah berulang kali berkolusi dalam provokasi dan mengirim sinyal salah yang serius, sangat melanggar kedaulatan China, dan sangat merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.



"Latihan ini adalah tindakan yang diperlukan berdasarkan situasi keamanan saat ini di Selat Taiwan dan kebutuhan untuk menjaga kedaulatan nasional. Ini adalah tanggapan serius terhadap campur tangan eksternal dan provokasi oleh pasukan kemerdekaan Taiwan," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari Reuters, Rabu (18/8/2021).

Tidak segera jelas apa yang memicu kesibukan aktivitas militer China, meskipun awal bulan ini, Amerika Serikat menyetujui paket penjualan senjata baru ke Taiwan, sebuah sistem artileri senilai hingga Rp10,7 triliun.



Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai wilayah China, telah mengeluhkan latihan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China berulang kali di sekitarnya dalam dua tahun terakhir atau lebih. Itu adalah bagian dari kampanye tekanan untuk memaksa pulau tersebut menerima kedaulatan China.

Seorang pejabat senior yang akrab dengan perencanaan keamanan Taiwan mengatakan kepada Reuters bahwa angkatan udara China telah melakukan latihan "menangkap supremasi udara", menggunakan pesawat tempur canggih mereka J-16.

"Selain mencari supremasi udara atas Taiwan, mereka juga sering melakukan pengintaian elektronik dan operasi interferensi elektronik," kata sumber tersebut.

Taiwan yakin China sedang berusaha mengumpulkan sinyal elektronik dari pesawat AS dan Jepang sehingga mereka dapat melumpuhkan pesawat dikirimkan untuk memperkuat pasukan termasuk F-35 dalam perang, kata sumber itu, merujuk pada pesawat tempur siluman yang dioperasikan AS.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan 11 pesawat China memasuki zona pertahanan udaranya, termasuk dua pesawat pengebom berkemampuan nuklir H-6K dan enam pesawat tempur J-16, dan mereka telah mengerahkan jet untuk memperingatkan pesawat China agar menjauh.



Sementara pernyataan China tidak memberikan lokasi pasti untuk latihan tersebut, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pesawat itu terbang di daerah antara daratan Taiwan dan Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan di bagian Laut China Selatan.

Beberapa pesawat juga sempat memasuki Selat Bashi yang strategis di Taiwan selatan yang mengarah ke Pasifik, menurut peta yang disediakan oleh kementerian.

“Militer negara memiliki pemahaman penuh dan telah membuat penilaian penuh terhadap situasi di kawasan Selat Taiwan, serta perkembangan terkait di laut dan di udara, dan siap untuk berbagai tanggapan,” tambahnya.

China percaya Presiden Taiwan Tsai Ing-wen adalah seorang separatis yang bertekad untuk mendeklarasikan kemerdekaan secara formal, sebuah garis merah untuk Beijing. Nmaun Tsai mengatakan Taiwan sudah menjadi negara merdeka yang disebut Republik China, nama resminya.

Washington telah menyatakan keprihatinannya tentang pola intimidasi China di kawasan itu, termasuk terhadap Taiwan, dengan menegaskan kembali bahwa komitmen AS terhadap Taiwan sangat "kokoh".

China sendiri menegaskan bahwa mereka tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya.

(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More