Wajah Baru Taliban Benar-benar Lebih Moderat atau Tampilan ‘Nazi Modern’?
Rabu, 18 Agustus 2021 - 09:10 WIB
Setelah pengambilalihan Afghanistan, Taliban telah mengadakan konferensi pers resmi pertamanya di Kabul, menyatakan mereka menginginkan hubungan damai dengan negara-negara lain.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid berjanji pada Selasa (17/8) bahwa Taliban akan menghormati hak-hak perempuan, memaafkan mereka yang selama ini menentang mereka dan memastikan Afghanistan yang aman.
Semua janji itu dilontarkan Taliban sebagai bagian dari upaya meyakinkan kekuatan dunia dan penduduk yang ketakutan bahwa mereka telah berubah.
Kelompok itu sebelumnya menyatakan "amnesti" di seluruh Afghanistan dan mendorong perempuan untuk bergabung dengan pemerintahannya.
Taliban mencoba menenangkan ketegangan di ibu kota Kabul yang tegang. Sehari sebelumnya, terjadi kekacauan di bandara saat ribuan orang mengerumuni bandara internasional kota itu dalam upaya putus asa untuk melarikan diri.
“Kami telah mengusir orang asing dan saya ingin mengucapkan selamat kepada seluruh bangsa atas ini,” ungkap Mujahid.
Dia menambahkan, “Ini suatu kebanggaan, bukan hanya untuk segelintir orang. Ini adalah momen yang membanggakan bagi seluruh bangsa. Kebanggaan semacam ini jarang terjadi bila dapat dicapai. Seluruh bangsa, setelah seluruh sejarah bangsa dan oleh karena itu, atas dasar ini saya ingin mengucapkan selamat kepada seluruh bangsa dan saya ingin menyambut Anda.”
“Kebebasan dan pencarian kemerdekaan adalah hak yang sah dari setiap bangsa. Orang Afghanistan juga menggunakan hak mereka yang sah setelah 20 tahun berjuang untuk kebebasan dan untuk membebaskan negara dari pendudukan, ini adalah hak kami dan kami mencapai hak ini,” ungkap dia.
Dia menjelaskan, “Imarah Islam, setelah kebebasan bangsa ini tidak akan (menuntut) balas dendam (pada) siapa pun, kami tidak punya dendam terhadap siapa pun.”
“Kami tahu bahwa kami telah mengalami periode dan krisis yang sangat menantang, banyak kesalahan yang dibuat yang menguntungkan penjajah. Kami ingin memastikan bahwa Afghanistan bukan lagi medan konflik lagi,” ujar dia.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid berjanji pada Selasa (17/8) bahwa Taliban akan menghormati hak-hak perempuan, memaafkan mereka yang selama ini menentang mereka dan memastikan Afghanistan yang aman.
Semua janji itu dilontarkan Taliban sebagai bagian dari upaya meyakinkan kekuatan dunia dan penduduk yang ketakutan bahwa mereka telah berubah.
Kelompok itu sebelumnya menyatakan "amnesti" di seluruh Afghanistan dan mendorong perempuan untuk bergabung dengan pemerintahannya.
Taliban mencoba menenangkan ketegangan di ibu kota Kabul yang tegang. Sehari sebelumnya, terjadi kekacauan di bandara saat ribuan orang mengerumuni bandara internasional kota itu dalam upaya putus asa untuk melarikan diri.
“Kami telah mengusir orang asing dan saya ingin mengucapkan selamat kepada seluruh bangsa atas ini,” ungkap Mujahid.
Dia menambahkan, “Ini suatu kebanggaan, bukan hanya untuk segelintir orang. Ini adalah momen yang membanggakan bagi seluruh bangsa. Kebanggaan semacam ini jarang terjadi bila dapat dicapai. Seluruh bangsa, setelah seluruh sejarah bangsa dan oleh karena itu, atas dasar ini saya ingin mengucapkan selamat kepada seluruh bangsa dan saya ingin menyambut Anda.”
“Kebebasan dan pencarian kemerdekaan adalah hak yang sah dari setiap bangsa. Orang Afghanistan juga menggunakan hak mereka yang sah setelah 20 tahun berjuang untuk kebebasan dan untuk membebaskan negara dari pendudukan, ini adalah hak kami dan kami mencapai hak ini,” ungkap dia.
Dia menjelaskan, “Imarah Islam, setelah kebebasan bangsa ini tidak akan (menuntut) balas dendam (pada) siapa pun, kami tidak punya dendam terhadap siapa pun.”
“Kami tahu bahwa kami telah mengalami periode dan krisis yang sangat menantang, banyak kesalahan yang dibuat yang menguntungkan penjajah. Kami ingin memastikan bahwa Afghanistan bukan lagi medan konflik lagi,” ujar dia.
tulis komentar anda