Mengenal Mullah Abdul Ghani Baradar, Presiden Baru Afghanistan?
Rabu, 18 Agustus 2021 - 06:12 WIB
Di tengah perang saudara, Baradar, bersama saudara iparnya Mullah Mohammed Omar, ikut mendirikan Taliban pada 1994.
Mereka kemudian membentuk pemerintahan Taliban dalam dua tahun ke depan. Baradar mengendalikan dana Taliban dan muncul sebagai ahli strategi dan komandan militer utama kelompok itu.
Dia memegang beberapa jabatan, termasuk Wakil Menteri Pertahanan, selama pemerintahan Taliban pada 1996 hingga 2001.
Pada 2001, pasukan pimpinan Amerika Serikat (AS) menginvasi Afghanistan setelah serangan 9/11 di tanah Amerika Serikat dan sebagai bagian dari "perang melawan teror".
AS kemudian menggulingkan rezim Taliban, lima tahun setelah kelompok militan itu mengambil alih kekuasaan.
Setelah penggulingan Taliban, Baradar tidak menonjolkan diri sebelum menjadi berita utama atas penangkapannya pada 2010.
Dia ditahan oleh Inter-Services Intelligence (ISI) Pakistan dalam operasi gabungan AS-Pakistan. Namun, setelah Donald Trump mengambil alih sebagai Presiden AS, dia dibebaskan pada 2018 atas permintaan AS.
Dia mengawasi penandatanganan perjanjian penarikan pasukan Barat dengan AS di Qatar pada 2020.
Setelah Taliban memperoleh kekuasaan pada Minggu, Baradar merilis pernyataan video di media sosial.
"Kita telah mencapai kemenangan yang tidak diharapkan. Kita harus menunjukkan kerendahan hati di hadapan Allah," tutur dia.
Mereka kemudian membentuk pemerintahan Taliban dalam dua tahun ke depan. Baradar mengendalikan dana Taliban dan muncul sebagai ahli strategi dan komandan militer utama kelompok itu.
Dia memegang beberapa jabatan, termasuk Wakil Menteri Pertahanan, selama pemerintahan Taliban pada 1996 hingga 2001.
Pada 2001, pasukan pimpinan Amerika Serikat (AS) menginvasi Afghanistan setelah serangan 9/11 di tanah Amerika Serikat dan sebagai bagian dari "perang melawan teror".
AS kemudian menggulingkan rezim Taliban, lima tahun setelah kelompok militan itu mengambil alih kekuasaan.
Setelah penggulingan Taliban, Baradar tidak menonjolkan diri sebelum menjadi berita utama atas penangkapannya pada 2010.
Dia ditahan oleh Inter-Services Intelligence (ISI) Pakistan dalam operasi gabungan AS-Pakistan. Namun, setelah Donald Trump mengambil alih sebagai Presiden AS, dia dibebaskan pada 2018 atas permintaan AS.
Dia mengawasi penandatanganan perjanjian penarikan pasukan Barat dengan AS di Qatar pada 2020.
Setelah Taliban memperoleh kekuasaan pada Minggu, Baradar merilis pernyataan video di media sosial.
"Kita telah mencapai kemenangan yang tidak diharapkan. Kita harus menunjukkan kerendahan hati di hadapan Allah," tutur dia.
tulis komentar anda