AS Evakuasi Stafnya dari Kabul, Ogah Disamakan Insiden Saigon
Senin, 16 Agustus 2021 - 10:16 WIB
WASHINGTON - Helikopter Chinook Amerika Serikat (AS) terbang di atas kedutaan negara itu di Kabul, Afghanistan , pada hari Minggu ketika personel diplomatik sedang diangkut ke bandara. Ini terjadi setelah kelompok Taliban menduduki istana kepresidenan di Kabul.
Pemandangan evakuasi dengan helikopter itu mirip dengan akhir Perang Vietnam, di mana helikopter Amerika juga mengevakuasi staf diplomatiknya dari atap kedutaan di Saigon. Namun, Washington menolak insiden di Kabul disamakan dengan kejadian di Saigon puluhan tahun silam.
Penolakan perbandingan insiden itu disampaikan Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken.
Dalam serangkaian wawancara media AS pada hari Minggu, Blinken kembali membela keputusan Presiden Joe Biden untuk menarik pasukan AS keluar dari Afghanistan hingga puncaknya pada akhir Agustus. Pemerintah Biden mengabaikan kritik bahwa penarikan cepat tentara AS itu berkontribusi pada situasi keamanan Afghanistan yang memburuk.
"Ingat, ini bukan Saigon," kata Blinken kepada CNN, merujuk pada jatuhnya Saigon pada 1975 oleh pasukan Vietnam Utara di akhir Perang Vietnam.
“Kami pergi ke Afghanistan 20 tahun yang lalu dengan satu misi, dan misi itu adalah untuk menangani orang-orang yang menyerang kami pada [serangan] 9/11, dan kami telah berhasil dalam misi itu," katanya lagi, yang dilansir Senin (16/8/2021).
Sebuah foto yang mengabadikan kekalahan AS di Vietnam, menunjukkan para pengungsi menaiki helikopter di atap sebuah gedung, menyebar dengan cepat di jejaring sosial setelah Washington mengatakan baru-baru ini akan mengirim sekitar 3.000 tentara AS untuk membantu staf kedutaannya meninggalkan Afghanistan.
Pengerahan tentara itu telah meningkat, di mana Biden mengumumkan pada hari Sabtu bahwa dia telah mengizinkan total sekitar 5.000 tentara untuk membantu penarikan personel diplomatik.
Pemandangan evakuasi dengan helikopter itu mirip dengan akhir Perang Vietnam, di mana helikopter Amerika juga mengevakuasi staf diplomatiknya dari atap kedutaan di Saigon. Namun, Washington menolak insiden di Kabul disamakan dengan kejadian di Saigon puluhan tahun silam.
Penolakan perbandingan insiden itu disampaikan Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken.
Dalam serangkaian wawancara media AS pada hari Minggu, Blinken kembali membela keputusan Presiden Joe Biden untuk menarik pasukan AS keluar dari Afghanistan hingga puncaknya pada akhir Agustus. Pemerintah Biden mengabaikan kritik bahwa penarikan cepat tentara AS itu berkontribusi pada situasi keamanan Afghanistan yang memburuk.
"Ingat, ini bukan Saigon," kata Blinken kepada CNN, merujuk pada jatuhnya Saigon pada 1975 oleh pasukan Vietnam Utara di akhir Perang Vietnam.
“Kami pergi ke Afghanistan 20 tahun yang lalu dengan satu misi, dan misi itu adalah untuk menangani orang-orang yang menyerang kami pada [serangan] 9/11, dan kami telah berhasil dalam misi itu," katanya lagi, yang dilansir Senin (16/8/2021).
Sebuah foto yang mengabadikan kekalahan AS di Vietnam, menunjukkan para pengungsi menaiki helikopter di atap sebuah gedung, menyebar dengan cepat di jejaring sosial setelah Washington mengatakan baru-baru ini akan mengirim sekitar 3.000 tentara AS untuk membantu staf kedutaannya meninggalkan Afghanistan.
Pengerahan tentara itu telah meningkat, di mana Biden mengumumkan pada hari Sabtu bahwa dia telah mengizinkan total sekitar 5.000 tentara untuk membantu penarikan personel diplomatik.
tulis komentar anda